Siapa yang menyangka bahwa sekolah hari ini terasa cepat sekali berlalu?
Tidak ada gangguan dari Tatsuo dan gengnya, berbeda dari biasanya, namun justru itulah alasan mengapa bibir Riku saat ini merekah. Bola berwarna jingga yang dipinjamkan Hayato benar-benar membantu.
"Apakah kalian tidak kemana-mana hari ini? Seperti, membahas sesuatu di perpustakaan?" goda Riku menatap ke arah Kaito dan Yui yang berjalan berdampingan dengannya. Saat ini mereka—bersama Yoshi—sedang berjalan menuju gerbang, tempat di mana mereka akan terpencar sebentar lagi.
"Tidak. Aku akan mengantar Yui ke tempat kerja paruh waktunya sebelum aku pergi ke milikku," jelas Kaito.
"Kamu, Yoshi?" tanya Riku. Ia tidak tahu mengapa pemuda tinggi itu terus mengikutinya sepanjang hari ini, meskipun mereka tidak terlalu dekat. Hal tersebut membuatnya sedikit merasa risih, namun ia berusaha untuk tidak memedulikan hal itu.
"Pulang."
Riku tersenyum miris dalam hati. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan orang sedingin kulkas lainnya selain Hayato—atau bisa dibilang, Hayato jauh lebih berekspresi dibandingkan Yoshi.
"Kau pulang dengan siapa, Riku?" tanya Yui dengan pandangan lurus ke depan. Dahinya sedikit berkerut, namun Riku tidak menyadari hal itu dan terus saja berjalan menatap ke arah lantai seraya menyahut, "Beni. Memangnya siapa lagi?"
"Kau yakin?" tanya Kaito, membuat Riku menoleh ke arahnya, menatapnya aneh. Ada apa dengan pertanyaan yang baru saja dilontarkan sahabatnya itu?
"Mommy!"
Begitu teriakan riang itu terdengar, Riku langsung menoleh ke sumber suara. Semua orang tengah menatap bingung ke arahnya—beserta teman-temannya, namun ia terlalu sibuk untuk menyadari hal itu. Pandangan matanya terpaku ke siluet dua manusia di gerbang yang selalu menemani hari-harinya belakangan ini. Yang satu bertubuh tinggi tegap, yang satu lagi kecil mungil nan menggemaskan.
"Mommy?" tanya Yui bingung. Gadis itu menoleh ke arah Riku, meminta penjelasan. Sayangnya, Riku masih mematung di sana, memerhatikan dua manusia yang kini mendekati tempatnya berdiri.
Kazu kecil sedikit berlari, menghamburkan pelukannya mengerat ke arah Riku begitu ia dapat menjangkaunya. Mengikuti nalurinya, Riku langsung menundukkan dirinya, membalas pelukan si kecil.
"Kazu rindu mommy!" seru si kecil seraya memeluk Riku, membuat Riku terkekeh. Tanpa ia sadari, seseorang yang lainnya juga terkekeh pelan menyaksikan pemandangan itu.
"Riku kau ... mommy!?" pekikan Yui. Mendengar itu, Riku terkesiap dan wajahnya memerah, membuatnya mendorong Kazu menjauh tanpa sengaja hingga si kecil terjatuh dan menangis.
"Huwaaaaaaaaa!" tangis si kecil, membuat semua orang di sana terkejut dan panik. Hayato segera menghampiri Kazu, menggendong si kecil dalam pelukannya, menepuk punggungnya pelan berharap di kecil akan segera menghentikan tangisnya.
Riku tentu panik setengah mati. Bagaimanapun, ia memang malu, namun ia merasa bersalah pada Kazu. Ia segera menghampiri si kecil, berusaha meminta maaf pada si bocah yang sedang menangis, "Maafin Mommy, Kazu. Mommy tidak sengaja."
Kazu hanya tetap menangis, membuat mereka semakin panik tatkala beberapa orang menatap mereka jengkel. Menyadari itu, Hayato memutuskan untuk segera membawa mereka pulang.
"Kami pamit dulu. Ayo, Riku," pamitnya, langsung meninggalkan gedung itu dengan menarik pergelangan tangan Riku untuk mengikutinya.
Kepergian mereka berhasil mengembangkan senyuman Yui yang sudah gadis itu tahan sedari tadi. Ia menepuk punggung Kaito beberapa kali karena gemas, "Omg! Kamu melihat itu?! Aku tidak bisa membayangkan saat pulang ke rumah nanti, Hayato akan berkata, 'Aku akan memberimu hukuman karena telah menyakiti anakku.' lalu Hayato memberi ciuman untuk Riku lalu—hmph!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Audi Me - Listen to Me 🔞 [COMPLETED]
Roman d'amourCerita ini dipindahkan dari akun @im_eryn , jadi ini BUKAN MERUPAKAN PLAGIAT. *** MATURE CONTENT 🔞 READ AT YOUR OWN RISK. GAY CONTENT. VULGAR WORDS. [COMPLETED] *** "Tolong ... lepaskan aku," Riku berujar lirih. Hayato sama sekali tidak memedulikan...