Pagi-pagi sekali, ada saja hal yang berhasil membuat Yui badmood. Bagaimana tidak?
Pertama, kemarin Hayato yang mengusulkan untuk pergi melihat sunrise. Pada kenyataannya? Tidak satupun yang berhasil bangun. Semuanya memiliki bau alkohol yang menyengat; mabuk. Hingga saat ini, tepat pukul sepuluh pagi, Carol, Edward, Yamada, dan Kaito masih tertidur pulas.
Kedua, Yui juga baru saja mengetahui bahwa mereka sudah memberikan Hayato dan Riku dare. Lebih parahnya lagi, mereka menolak memberitahu Yui apa tantangan yang telah mereka berikan.
Ketiga, Yui semakin kesal saat mengetahui hubungan Hayato dan Riku kian memburuk setelah tantangan itu. Seperti sekarang, Hayato sama sekali tidak berkata apa-apa dengan wajah datarnya, begitu pula dengan Riku. Pemuda yang lebih pendek itu duduk di tempat yang sedikit jauh, seperti sedang menghindari Hayato secara terang-terangan.
Keempat, sudah lebih dari dua belas jam sejak Yui terakhir makan, menyebabkan IA LAPAR BERAT SEKARANG.
"AAAAAAAAH AKU BISA GILA!" teriak Yui frustasi. Carol keluar dari tendanya dengan wajah khas baru bangun, menguap sejenak, menggaruk-garuk kepalanya, "Ada apa berteriak seperti itu, Yui?"
"Kau menambah memperburuk suasana hatiku saja dengan penampilanmu!" seru Yui kesal.
Carol menatap gadis itu bingung, "Memang apa salahku?"
"APA SALAHMU, KAU BERTANYA?" Yui menarik nafas dalam, menghembuskannya perlahan untuk meredakan amarahnya, "KALIAN SEMUA MENYEBALKAN!"
"Sabar, Yui, sabar," ujar Yoshi dengan wajah datarnya, menawarkan sebotol air mineral yang langsung ditepis oleh gadis itu.
Carol kembali menggaruk kepalanya, menggeleng-geleng kepalanya pelan, "Perempuan benar-benar makhluk yang terlampau ribet, susah sekali untuk dimengerti."
"Setuju," sahut Edward yang juga baru saja bangun seraya meregangkan ototnya selepas keluar dari tenda. "Tidak ada masalah yang perlu dibesar-besarkan, Yui."
Bukan hanya Edward, ternyata Kaito juga menyusul dengan keluar dari tendanya. Muka bantalnya masih jelas terpampang di sana, tidak lupa dengan bau alkohol yang menguar—ya, ia menerima tantangan untuk minum alkohol kemarin.
Yui mengeraskan rahangnya. Amarahnya kian mendidih saat menyadari hanya sang kakak yang masih saja tertidur pulas.
"KAKAK BANGUN! AKU MAU PULANG!" teriak Yui, sebelum gadis itu membangunkan sang kakak dengan cara tersadisnya: smack down.
***
Setelah makan siang, kedua mobil itu melanjutkan perjalanan mereka; kembali ke kota tempat mereka tinggal. Hanya butuh waktu dua jam untuk tiba di tempat tujuan sesuai janjian—rumah Hayato—barulah mereka berpencar dan pulang ke rumah masing-masing.
"Kami pamit pulang," ucap Yamada merangkul Yui dan Kaito. Hayato mengangguk. Riku baru saja hendak menghampiri mereka, tepat ketika Hayato merangkulnya, menahan kepergiannya.
"Untuk Riku, aku yang akan mengantarnya pulang. Ada yang perlu kuurus," ucap Hayato. Yamada mengangkat sebelah alisnya, namun tidak mengatakan apa-apa.
"Bye, Riku," pamit Yui. Tiga orang itu akhirnya pulang, menyusul dengan tiga orang lainnya yang sudah kembali ke rumah mereka terlebih dahulu.
"Ayo, aku akan mengantarmu pulang," ucap Hayato menepuk pundak Riku pelan, sebelum berjalan mendahului pemuda itu.
Suasana di mobil terasa begitu canggung. Riku juga merasakan ketegangan yang luar biasa. Ia hanya takut jika Hayato akan kembali memarahinya, walau hari ini Hayato belum mengatakan apa-apa.
![](https://img.wattpad.com/cover/246081088-288-k22872.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Audi Me - Listen to Me 🔞 [COMPLETED]
Storie d'amoreCerita ini dipindahkan dari akun @im_eryn , jadi ini BUKAN MERUPAKAN PLAGIAT. *** MATURE CONTENT 🔞 READ AT YOUR OWN RISK. GAY CONTENT. VULGAR WORDS. [COMPLETED] *** "Tolong ... lepaskan aku," Riku berujar lirih. Hayato sama sekali tidak memedulikan...