BRAK!
"JADI KALIAN SUDAH BERPACARAN SELAMA SEMINGGU DAN KALIAN BARU MEMBERITAHU KAMI SEKARANG?" seru Yui dengan begitu semangatnya saat mendengar pengumuman hubungan Hayato dan Riku, sampai-sampai ia menggebrak meja dan mendapatkan perhatian dari seisi pengunjung cafe Starpack, cafe milik ayahnya Hayato. Cafe ini juga merupakan tempat pertama kali kontrak wali itu dibahas oleh Hayato dengan keluarga Riku, sehingga tidak dapat dipungkiri banyak sekali kenangan yang membekas di sini.
"Slow down, Yui, slow down," ucap Kaito menenangkan, seraya menarik Yui agar kekasihnya itu duduk kembali di tempatnya.
"Tapi aku penasaran akan sesuatu," timpal Carol, ia menatap Hayato dengan mata yang menyipit, "Kenapa Hayato melarang Riku untuk bertemu orang tuanya ketika ia memutuskan untuk menjadi wali sementara Riku?"
Kini semua mata menatap ke arah Hayato, terutama Riku yang juga tampak meminta penjelasan. Hayato tertawa pelan, "What? Kalian berharap bahwa aku akan mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya?"
"Jadi kamu benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama!?" seru Yui heboh, yang langsung ditepis dengan suara tawa yang menggelegar milik Hayato.
"Tidak, tidak. Aku hanya merasa Riku memiliki masa depan yang cerah, akan sayang sekali jika ia mengundurkan diri dari pendidikannya hanya karena ketidakmampuan ekonomi. Meski sifatnya pembangkang, aku tahu ia melakukannya karena rasa peduli dengan keluarganya," jawab Hayato dengan lancar, membuat teman-temannya terpesona.
"Lalu, apa motif yang membuatmu memutuskan untuk menarik Riku ke hidupmu? Kalau orang lain, 'kan, memang sudah kamu putuskan untuk mengangkat mereka menjadi pelayan ataupun karyawan kantor," tanya Edward. Hayato tampak berpikir sejenak, sebelum menatap kekasihnya itu dengan senyum menggoda, "Ya, untuk kujadikan istri."
"HEY!" seru Riku keras, membuat Hayato tertawa puas. "Awalnya kukira aku akan memantau kemampuan Riku terlebih dahulu sebelum memberinya jabatan yang sesuai, dan aku sudah menemukannya sekarang."
"Posisi apa itu?" tanya Yui tidak sabar.
"Sex slave sepertinya not bad."
"HAYATOOOOOO!"
Riku menatap Hayato dengan wajah yang cemberut. Lagi-lagi Hayato menggodanya, padahal ia juga penasaran dengan jawaban yang sesungguhnya dari pemuda itu.
"Hayato berubah banyak," timpal Yamada yang sedaritadi hanya menyimak percakapan mereka. Edward mengangguk menyetujui, "Benar, ia berubah sejak Riku hadir di hidupnya."
Hayato tampak meredakan tawanya, "Aku tidak akan memilihkan posisi untuk Riku. Aku ingin dia yang memilih sendiri, meski bukan bekerja untukku."
Banyak dari mereka tampak menggoda pasangan baru itu, hingga suara Edward menginterupsi aktivitas mereka.
"Ada pengumuman penting yang ingin kusampaikan," ucap Edward tiba-tiba, membuat semua orang kini menatap ke arahnya. "Aku sudah berhasil mengajak orang yang kusuka untuk berkencan."
Hayato tersenyum sumringah. "Ah, aku mengingatnya! Yang kamu beritahu padaku saat di kelab malam itu?"
Edward mengangguk, "Benar, tetapi ia bukan seorang perempuan dan kalian mengenalnya."
"Plot twist, Carol," canda Kaito membuat semua orang tertawa, namun kesunyian datang menyerang saat Edward dan Carol mengonfirmasi hubungan mereka.
"HAH?"
Well, sepertinya inilah yang dinamakan pembuktian 'Karma itu ada'. Entah bagaimana ceritanya, Carol yang dulunya sangat membenci kaum pelangi, kini ia menjadi salah satu dari mereka. Beberapa dari mereka tampak menyelamati hubungan kedua pemuda asal Inggris itu, namun beberapa dari mereka juga menertawakan Carol yang terjatuh pada ucapan lamanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Audi Me - Listen to Me 🔞 [COMPLETED]
RomanceCerita ini dipindahkan dari akun @im_eryn , jadi ini BUKAN MERUPAKAN PLAGIAT. *** MATURE CONTENT 🔞 READ AT YOUR OWN RISK. GAY CONTENT. VULGAR WORDS. [COMPLETED] *** "Tolong ... lepaskan aku," Riku berujar lirih. Hayato sama sekali tidak memedulikan...