Ch. 35: Babies

741 55 2
                                    

"Baik, saya setuju."

Itulah jawaban Hayato tadi, mengakibatkan ketiganya kini terjebak dalam satu mobil yang sama untuk pulang ke rumah Hayato. Orang tua Riku juga akan terlalu sibuk, jadi mereka memutuskan untuk kembali menitipkan putranya kepada mantan wali sementaranya.

Pada awalnya, Riku menolak untuk menggendong Aiko, namun setelah mendapat ancaman larangan bertemu dengan Hayato, pemuda itu akhirnya menyetujuinya, meski dengan berat hati. Beruntung Aiko terlelap sedari tadi, setidaknya kedua pemuda itu tidak perlu repot-repot meredakan tangisnya.

Oh, ternyata rencana Tuhan tidak semulus itu.

Dering telepon Hayato berhasil membangunkan si bayi enam bulan. Aiko menangis kuat, membuat mereka kewalahan untuk meredakan tangisnya, hingga mau tidak mau Hayato menepikan mobilnya terlebih dahulu.

"Halo?"

"Hayato, kamu harus ke sini sekarang!" seru Zinan, kakak ipar Hayato di seberang sana.

***

"Daddy!" rengek Kazu kecil begitu melihat kedatangan daddy dan mommy, namun langkah kakinya terhenti begitu menangkap sosok mungil yang berada dalam gendongan pamannya itu.

"Bayi siapa itu?" tanya Ayumi--ibu Hayato--dengan pandangan bertanya. Wanita itu juga tampak menatap ke bayi dalam gendongan Hayato.

"Ia cicit dari seorang nenek yang dulunya menjaga Riku," jelas Hayato, "karena sang nenek sedang sekarat, ibu dari bayi ini juga sedang menjalani perawatan untuk Leukemia, jadi bayi ini dititipkan sementara kepadaku. Jadi, maksudku, bisakah Ibu--"

"Bisakah ibu menjaganya? Ibu tidak akan menolak jika bisa, namun saat ini sedang ada banyak iklan untuk dibintangi, jadi untuk saat ini, ibu tidak bisa," ucap Ayumi.

"Bagaimana denganmu, Kak?" tanya Hayato melihat ke arah sang kakak, namun yang langsung ditolak mentah-mentah oleh sang kakak, "Tidak! Aku baru saja hendak memberitahumu hal yang spektakuler, yang juga merupakan alasanmu disuruh kemari selarut ini."

"Apa itu?"

"Aku tengah mengandung adik Kazu," ucap Azumi dengan senyum cerahnya, sebelum disahut oleh teriakan histeris Kazu, "Sudah Kazu bilang, Kazu tidak ingin mempunyai adik! Kazu tidak mau berada di sini karena papa dan mama hanya akan berfokus pada adik! Daddy, ayo kita pulang!"

Azumi menatap Hayato dengan senyum mirisnya, "Kau dengar itu? Ia lebih memilih pulang denganmu dibanding harus menghabiskan waktu bersama kami."

Hayato menatap ke arah Riku, yang juga dibalas dengan tatapan miris Riku. Membayangkan untuk mengurus satu bayi saja sudah terasa melelahkan, bagaimana dengan dua?

Hayato berdeham sejenak. "Tetapi Daddy juga membawa pulang seorang bayi. Apakah kamu yakin mau ikut bersama Daddy?" tanya Hayato.

Kazu mengangguk yakin. "Setidaknya ia bukan adik Kazu, jadi kalian tidak akan lebih menyayanginya daripada Kazu."

"Tapi Daddy bisa saja sibuk menjaga baby. Apakah itu tidak apa-apa?" tanya Hayato. Kali ini tatapan Kazu beralih ke Riku, sebelum menghampiri pemuda yang sedari tadi terdiam itu, memeluk lengannya erat, "Yasudah, Kazu bersama Mommy saja. Mommy tidak boleh mengurus baby, Mommy hanya boleh mengurus Kazu."

Riku berteriak senang dalam hati. Pertama, Kazu sudah tidak lagi dendam terhadapnya. Kedua, Kazu benar-benar menyelamatkannya dari menjaga bayinya Suni.

"Maaf, kami malah merepotkanmu, Riku," ucap Zinan. Belum sempat Riku menjawab, Hayato sudah terlebih dahulu menyela, "Oh, tidak apa-apa. Ini akan menjadi sangat adil. Aku membantu mengurus bayi kenalan Riku, sementara Riku membantuku mengurus Kazu. Tidak usah sungkan, Kakak Ipar!"

[BL] Audi Me - Listen to Me 🔞 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang