Cerita ini dipindahkan dari akun @im_eryn , jadi ini BUKAN MERUPAKAN PLAGIAT.
***
MATURE CONTENT 🔞
READ AT YOUR OWN RISK.
GAY CONTENT.
VULGAR WORDS.
[COMPLETED]
***
"Tolong ... lepaskan aku," Riku berujar lirih.
Hayato sama sekali tidak memedulikan...
Deringan suara alarm terdengar dari ponsel Hayato yang berada di atas nakas. Alunan nadanya akan terdengar semakin keras selama belum dimatikan.
Hayato yang menyadari hal tersebut segera bangkit dari tidurnya dan mematikan alarm itu agar tidak membangunkan dua orang lainnya di ruangan itu. Ia terduduk di tepi ranjang, mengumpulkan kembali nyawanya dari alam mimpi.
Suhu di kamarnya sungguh dingin, membuat jari-jari kakinya sedikit menggigil. Tidak biasanya ia menggigil seperti ini, tetapi ia maklumi karena saat ini baru saja pukul 5:30. Langit masih gelap dan belum memunculkan tanda-tanda kedatangan sang surya.
Hayato menoleh ke sebelahnya. Di sana, Kazu dan Riku tampak dingin menggigil. Selimutnya sudah mereka tendang ke lantai—walaupun ia tidak tahu siapa tersangka utamanya. Pantas saja mereka merasa kedinginan!
Hayato bangkit dari duduknya, mengambil kembali selimut dari lantai dan menyampirkannya ke Riku dan si kecil kesayangannya. Ia tidak mematikan pendingin ruangan sebab jika kepanasan, Kazu kecil akan terbangun. Ia juga tidak ingin membuat Riku kepanasan, mengingat ia tidak akan mengizinkan pemuda itu ke sekolah hari ini.
Setelah memastikan mereka tidak akan kedinginan lagi, Hayato segera melesat ke dapur. Chef Ida yang sedang memasak tampak terkejut tatkala ia menemukan sang tuan rumah memasuki ruangan itu. Tidak biasanya sang tuan rumah bangun jam begitu.
"A-ada yang tuan inginkan?" tanya Chef Ida, gagal menyembunyikan ekspresi terkejutnya. Nona Seo yang juga baru saja masuk ke dapur ikut terkejut menyadari kehadiran tuannya yang lebih pagi dibandingkan biasanya.
"Tu-tuan sudah bangun?" Tampaknya Nona Seo juga gagal menyembunyikan ekspresi terkejutnya, membuat Hayato tersenyum simpul.
"Aku hanya ingin membantu menyiapkan bekal untuk Kazu-ku," jelasnya. "Apa yang kalian masak hari ini?"
"Donburi. Apakah itu cukup?" tanya Chef Ida memastikan. Apalagi ini menyangkut tentang Kazu, si kecil kesayangannya sang tuan rumah. Ia tidak ingin disembur akibat ketidakpuasan tuan rumahnya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Donburi adalah makanan Jepang berupa nasi putih dengan berbagai macam lauk di atasnya seperti ikan, daging dan sayur-sayuran berkuah yang dihidangkan di dalam mangkuk besar yang juga disebut donburi.
Hayato tersenyum puas. "Sudah cukup. Oh ya, aku tidak mengizinkan Riku ke sekolah hari ini. Jangan izinkan ia keluar rumah. Mengerti?"
"Baik, Tuan."
"Beritahu Beni dan yang lainnya tentang hal ini juga. Masalah Kazu, aku yang akan mengantarnya ke sekolah. Aku juga yang akan menjemputnya pulang nanti," ucap Hayato.
Pemuda itu lalu beranjak kembali ke kamarnya, mandi terlebih dahulu sebelum membangunkan si kecil dengan mengusap pipi chubby-nya dan sesekali menepuknya pelan, "Kazu, bangun. Ayo, kita ke sekolah."