"A ... bu a ...."
Riku menolehkan kepalanya saat mendengar suara Aiko. Bayi Suni itu jarang sekali membuat keributan saat hari masih siang jika saat ia membuka mata, ada orang di sebelahnya.
Well, itulah yang Riku dengar dari Nona Seo tadi ketika pemuda itu menawarkan dirinya untuk menjaga Aiko hari ini.
"Bwa ... bu ..."
Aiko mencoba merangkak ke arah Riku. Namun, karena belum bisa merangkak secara sempuna, bayi mungil itu hanya bisa melata--telungkup, mengangkat pantatnya, mendorong tubuh bagian atas dengan kakinya untuk maju, kemudian diulang. Riku sedikit tertawa menatapnya.
Meski terbesit sedikit rasa enggan untuk menjaga Aiko, pemuda itu tetap keukeuh untuk melakukannya. Apalagi, Hayato tampak begitu sayang dengan bayi itu.
Aiko membalikkan tubuhnya hingga terlentang, dengan posisi kepalanya berada di atas paha Riku. Gemas, Riku mengusap kepala bayi dengan rambut tipis itu, "Haruskah aku membawamu jalan-jalan?"
Kedua mata bulat itu hanya menatap Riku tanpa mengetahui maksud perkataan pemuda itu, sebelum kedua ujung bibirnya tertarik ke atas ketika Riku membuat wajah aneh.
Riku menjulurkan tangannya, menggendong Aiko dalam pelukannya.
"Aku akan memberimu makan terlebih dahulu. Setelah itu, aku akan membawamu jalan-jalan!"
***
Suasana rumah tampak sungguh chaos ketika Hayato mengantar Kazu pulang dari sekolah. Para pelayan berlarian ke sana ke mari, sampai-sampai tidak ada yang menyadari kepulangannya.
"Ada apa ini?" tanya Hayato membuka suara, membuat beberapa pelayan di sana tersentak kaget.
"A-anu ... tuan Riku menghilang bersama Aiko, Tuan," ucap pelayan itu.
Hayato menyerngit marah serta suaranya sedikit meninggi, "Dan bagaimana itu bisa terjadi?"
"Ti-tidak tahu, Tuan. Pagi tadi Tuan Riku menawarkan diri untuk menjaga Aiko, namun saat makan siang, kami menyadari mereka tidak dapat ditemukan mereka di mana-mana," jelas pelayan itu menunduk. "Ka-kami hanya takut jika Tuan Riku berbuat aneh-aneh terhadap—"
"Jaga ucapanmu," desis Hayato tidak suka. "Riku bukan orang seperti itu."
"Ma-maaf, Tuan!"
Tatapan Hayato kini beralih pada Kazu, membuat bocah kecil itu tersentak. Daddy-nya itu memang baik, namun jika sudah marah, hawa menyeramkan terpancar begitu saja.
"Kazu tetap di rumah saja, ya," ucap Hayato mengusap kepala si kecil. Kazu mengangguk patuh, namun sebelum ia masuk ke rumah, langkahnya terhenti. Ia berbalik, menatap sang daddy dengan mata berairnya, bertanya dengan suara yang bergetar, "Apakah mommy meninggalkan rumah karena membenci Kazu? Apakah karena mommy tidak mau melihat Kazu lagi karena Kazu nakal? Apakah mommy baik-baik saja? Apakah Aiko yang membuat mommy menghilang?"
Hayato menghampiri keponakannya itu, berjongkok sebelum menarik bocah itu ke pelukannya. "Daddy yakin bahwa mommy baik-baik saja dan ia tidak membenci Kazu. Kazu tahu 'kan, seberapa sayangnya mommy terhadap Kazu?"
Hayato dapat merasakan anggukan kepala Kazu di pundaknya. Ia mengusap punggung si kecil, menenangkannya, "Daddy hanya menyayangi orang-orang yang baik. Ada Kazu, mommy, dan Aiko. Jika Daddy mengatakan bahwa Daddy menyayangi Aiko, Kazu bisa memercayai bahwa Aiko itu orang baik, sekarang?"
Hayato mengecup puncak kepala Kazu, mengusap air mata keponakannya itu. "Apakah Kazu bersedia membantu Daddy mencari mommy?"
Untuk kesekian kalinya, Kazu kembali mengangguk. Hayato tersenyum padanya, "Kazu dapat membantu Daddy dengan cara berdiam di rumah. Daddy yakin jika Kazu menjadi anak yang baik, mommy pasti akan kembali ke sini. Deal?"
![](https://img.wattpad.com/cover/246081088-288-k22872.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Audi Me - Listen to Me 🔞 [COMPLETED]
RomansCerita ini dipindahkan dari akun @im_eryn , jadi ini BUKAN MERUPAKAN PLAGIAT. *** MATURE CONTENT 🔞 READ AT YOUR OWN RISK. GAY CONTENT. VULGAR WORDS. [COMPLETED] *** "Tolong ... lepaskan aku," Riku berujar lirih. Hayato sama sekali tidak memedulikan...