Masih ada yang menunggu cerita ini tidak?😢
Absen dulu sini
Maaf baru bisa up, semoga besok besok bisa lancar updatenya
Happy reading❤️
_____
Semenjak berakhirnya acara ulang tahun sekolah hari itu, hubungan antara Aksara dan Amara bisa dibilang cukup baik. Sifat dingin seorang Aksara perlahan sudah mulai hilang dan digantikan dengan sifat hangat laki-laki itu. Walaupun tidak jadian, namun tetap saja Amara merasa senang akan hal ini.
Dekatnya hubungan antara Aksara dan Amara tentu membuat semua siswa terkejut. Pasalnya, mereka tau sendiri jika Aksara dulu menolak mentah-mentah cinta dari Amara. Dan sekarang laki-laki itu malah terlihat lengket dengan si primadona sekolah itu.
Perjuangannya untuk mendapatkan Aksara selama ini sepertinya akan membuahkan hasil. Aksara mulai menunjukkan perhatian kecil kepadanya. Ini tentu membuat Amara dibuat baper sendiri. Laki-laki itu benar-benar tidak bisa ditebak. Tidak ada angina dan tidak ada hujan, kadang Aksara tiba-tiba mampir ke rumahnya untuk mengantarkan makanan.
Aksara itu benar-benar membuat jantungnya berdetak tidak normal. Apalagi saat laki-laki itu perhatian kepadanya. Rasanya sudah tidak perlu ditanya lagi, dia benar-benar bahagia.
Seperti saat ini, Aksara dan Amara sedang menghabiskan waktunya di kantin sekolah. Jika biasanya Amara menghabiskan jam istirahat bersama sahabatnya, namun akhir-akhir ini dia lebih sering menghabiskan waktu istirahatnya berdua dengan Aksara.
"Makannya ada di atas meja, bukan di muka gue," ucap Aksara saat melihat Amara yang sedari tadi hanya memandangi wajahnya tanpa menyentuh makanannya.
"Lihatin muka lo juga gue udah kenyang kok," ujar Amara sambil terkekeh.
Aksara menggelengkan kepalanya heran. Gadis di depannya itu memang susah sekali jika disuruh untuk makan. Pasti ada saja alasan yang dia keluarkan, entah itu sedang diet atau sudah kenyang.
Aksara menggeleng heran, "Buruan makan, nanti keburu masuk, Ra."
"Gue udah kenyang, Aksara. Tadi udah makan roti."
Aksara meletakan sendoknya. Laki-laki itu lalu menatap Amara serius, "Mau makan pakai tangan lo sendiri apa gue suapin?"
Amara dibuat tidak berkedip saat Aksara kini memandanginya. Aksara ini semakin lama dipandang maka terlihat semakin tampan saja. Amara tidak bisa berbohong, laki-laki di depannya ini benar-benar sempurna sekali.
"Suapin dong," goda Amara sambil tersenyum.
Aksara hanya bisa menggeleng. Sifat centil Amara memang tidak akan pernah hilang, "Punya tangan, kan? Makan sendiri!"
"Ih gimana sih? Tadi nawarin!" kesal Amara.
"Lo enggak lihat ada banyak orang?" tanya Aksara sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar. Kantin benar-benar ramai sekali. Dan tentunya banyak pasang mata yang kini memandangi ke arah mereka.
"Ya enggak usah peduliin mereka lah! Buruan suapin! Tadi nawarin lho padahal."
"Penawarannya udah enggak berlaku."
Amara dibuat kesal sendiri, "Ya udah kalau gitu gue enggak usah makan aja!"
"Makan, Ra, nanti perut lo sakit," ucap Aksara lembut. Cara memaksa Amara agar mau makan adalah dengan berucap lembut. Aksara sudah sangat hafal akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Mencintai seseorang yang tidak mencintai kita itu menyakitkan." Aksara Aradhana, lelaki penuh pesona dengan wajah tampan dan senyuman menawan. Bukan seorang berandal sekolah, dia hanya murid yang dianugerahi otak encer...