AKSARA 30

8.4K 550 41
                                    

Jangan lupa buat vote dan komennya!🤍🤍


Okai, happy reading!🤍

___

"Aksara." Panggilan seseorang membuat Aksara menolehkan kepalanya melihat ke arah Nabila yang kini juga sedang menatapnya.

"Kenapa?" Walaupun menahan kesalnya, namun Aksara tetap berusaha sesopan mungkin.

"Buat lomba basket besuk, kelas kita mainnya jam berapa?"

"Perkiraan kita main pukul 10.00," jawabnya singkat.

Perlu kalian tahu, besok akan ada perlombaan di SMA Dharmawangsa. Hanya perlombaan antar kelas saja dalam rangka memperingati hari ulang tahun sekolah mereka.

Aksara sendiri akan mewakili kelasnya dalam perlombaan basket. Dia juga menjadi panitia dalam acara ini. Bukan hanya dirinya saja sebenarnya, namun beberapa teman sekelasnya juga ambil bagian dalam kegiatan ini. Dan yang paling dirinya kesal sedikit yaitu ada Amara juga masuk ke kepanitiaan.

"Aku besok bakal teriak paling kenceng kalau pas kamu main," papar Nabila girang. Aksara menunjukkan senyuman malasnya. Sungguh, dia muak. Para sahabatnya yang tidak tahu diri, kini malah menertawakan kekesalannya.

Aksara mencoba mengabaikan Nabila yang terus mencari topik obrolan dengan dirinya. Sumpah demi apapun, ingin sekali dirinya beranjak dari tempat duduknya. Telinganya rasanya sangat panas. Dia merasa tidak nyaman.

"Panggilan kepada seluruh panitia acara hari ulang tahun sekolah, diharap untuk segera berkumpul di aula!"

Suara pemberitahuan terdengar nyaring melalui pengeras suara yang ada di kelas. Aksara bernapas lega. Akhirnya dia bisa lepas juga dari gadis ini. Dia tersenyum bahagia lalu segera bangkit dari tempat duduknya. Dengan tangan yang dia masukkan ke saku celana, kakinya melangkah menuju aula sekolah. Panitia acara ini kebanyakan anak kelas X dan XI, dan hanya ada beberapa saja anak kelas XII.

Aksara kini sudah sampai di aula. Tangannya menarik sebuah kursi untuk dia duduki. Belum banyak yang berkumpul. Batang hidung Amara Adriana saja belum terlihat. Tumben sekali. Biasnya anak itu paling semangat jika ada acara seperti ini, karena itung-itung bisa bolos sebentar.

"Aksara!" Baru saja dia batin, kini anak itu sudah muncul saja dengan senyuman girangnya. Dengan tanpa dosanya, anak itu mengusir adik kelas yang mulanya duduk di kursi yang berada tepat di sampingnya. Tanpa protes, adik kelas itu langsung pergi. Dengan semangat, Amara langsung duduk.

"Anak orang main usir aja," tutur Aksara sambil menoyor kepala gadis itu. Oke, sepertinya hobi barunya jika berada di dekat Amara adalah menoyor kalau tidak menyentil kening gadis itu. Sangat tidak sopan memang.

"Ish! Biarin aja, orang dia juga mau pindah kok hehe."

"Ya itu karena lihat muka lo yang serem. Makannya dia pindah."

"Ga peduli. Yang penting gue bisa duduk di samping lo!"

"Gilanya kumat."

Masih banyak orang yang belum datang sehingga membuat rapat ini tidak segera di mulai. Amara sendiri tidak ada habisnya menggoda Aksara. Dengan tangan yang menyangga kepalanya, dia terus-terusan memandang Aksara dari samping. Aksara tampan sekali.

Aksara yang mulai muak langsung menyentil kening gadis itu. "Jangan lihatin gue!"

"Ga bisa! Lo candu buat gue," jawabnya dengan cengengesan.

AKSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang