Kelopak mataku terbuka, menandakan bahwa aku harus segera bangun dari dunia mimpi, memaksaku untuk segera pergi ke dunia nyata. Melirik jam weker yang berada di meja belajarku yang terletak tak jauh dari kasur tempatku tidur, bertanya-tanya mengenai waktu, jam berapakah saat ini.
00.00
Ah, itu bukan waktu yang bagus untuk bangun tidur. Aku mencoba bangun, tapi sayangnya tubuhku sulit untuk digerakkan. Bahkan untuk menggerakkan jariku saja kesusahan.
Suaraku mencoba untuk keluar, namun tak bisa layaknya tertahan oleh sesuatu. Refleks, irisku bergulir ke sudut kamar, menatap sosok hitam yang berdiri di sana.
Sosok hitam itu terus saja menatapku, beruntungnya ia tidak mendekatiku ataupun berusaha untuk menakutiku.
Ah, lagi ...
Lagi-lagi aku mengalami ini ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Putaverunt
Short Story"Putaverunt, yang artinya pikiran. Di mana buku ini hanya berisi cerita pendek yang berasal dari pikiranku." Goresan pena penuh kegelapan mulai menghantuiku. Tak ingin sia-sia, segera kutuai dalam sebuah kertas putih bersih, membagikannya ke pada si...