"Hahaha."
Mereka tertawa karena candaan dari Naoto-sensei. Ah, aku tidak mengerti bagian mananya yang lucu. Kenapa mereka bisa tertawa lepas seperti itu?
"Hei, maksudnya apa?" tanyaku dengan suara yang hampir terdengar seperti bisikan pada teman sebangkuku. Ia hanya terkekeh pelan lalu menjelaskan semuanya. Butuh waktu beberapa saat, aku baru mengerti dimana letak kelucuannya.
Keesokan harinya, sensei kembali melawak lagi. Dan mereka pun ikut tertawa lagi. Hanya aku yang tidak tertawa. Karena hal itulah, mereka merasa lucu dan tambah tertawa.
Ini hari ketiga semenjak sensei mengajar dan tentu saja tiap kali ia mengajar maka ia akan mereceh lagi, haha. Tak terkecuali hari ini, hanya saja semua temanku tidak tertawa sepertiku, mereka diam layaknya mayat hidup sambil menatap kosong ke arah sensei.
Tentu saja, aku 'kan sudah mengotak-atik otak mereka hahaha. Nah, ini baru lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putaverunt
Historia Corta"Putaverunt, yang artinya pikiran. Di mana buku ini hanya berisi cerita pendek yang berasal dari pikiranku." Goresan pena penuh kegelapan mulai menghantuiku. Tak ingin sia-sia, segera kutuai dalam sebuah kertas putih bersih, membagikannya ke pada si...
