.
Sebenarnya, untuk apa pendidikan itu ada? Apakah sebagai rantai pengikat agar sebuah tatanan masyarakat teratur? Atau sebagai bentuk keinginan dan keegoisan dari para orang dewasa? Aku tidak begitu paham, mengapa mereka memaksaku untuk tumbuh dewasa sebagai sosok yang baik.
Bagaimana jika aku ingin menjadi sosok bebas? Yang terlepas dari segala kurikulum yang mereka berikan, memandang langit biru terbentang luas. Memeluk sejuknya angin di alam sana seraya menikmati satu per satu kebebasan yang kumiliki. Tak perlu khawatir akan nilai, orang lain, atau kriteria lainnya.
Apakah salah jika ingin tertawa, lepas dari belenggu kebohongan yang mereka rangkai?
Aku, adalah salah satu dari anak didik negara ini, ingin menjelajahi dunia yang kucintai. Tak ingin ambil pusing terhadap tumpukan kertas dan angka, menjadi sosok yang kuinginkan, bukan sebagai sesuatu yang telah dirancang. Aku lelah, aku hanya ingin beristirahat.
Tanganku terhenti ketika menatap cairan merah yang mengalir dari dadaku. Embusan napasku perlahan melambat, kian detik semakin sunyi. Aku mengerjap, menengadah ketika mendapati kedua orangtuaku yang menatapku dengan iris dinginnya.
Ah, begitu ya ... aku sudah tak diperlukan lagi saat memiliki pikiran ingin terbebas dari didikan mereka.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putaverunt
Conto"Putaverunt, yang artinya pikiran. Di mana buku ini hanya berisi cerita pendek yang berasal dari pikiranku." Goresan pena penuh kegelapan mulai menghantuiku. Tak ingin sia-sia, segera kutuai dalam sebuah kertas putih bersih, membagikannya ke pada si...
