"Putaverunt, yang artinya pikiran. Di mana buku ini hanya berisi cerita pendek yang berasal dari pikiranku."
Goresan pena penuh kegelapan mulai menghantuiku. Tak ingin sia-sia, segera kutuai dalam sebuah kertas putih bersih, membagikannya ke pada si...
"Maaf, aku pesan satu tiket," ujarku kepada karyawan yang tengah bertugas di bioskop. Ia tersenyum, memberikan tiket secara ramah lalu membungkuk sopan, "Terima kasih! Anda adalah pelanggan pertama di film kali ini. Selamat menyaksikan!"
Anggukan pelan kuberikan sebagai jawaban, lantas menuju pintu bioskop ketiga belas. Kakiku melangkah maju, kudengar film ini tak banyak peminatnya, karena itu aku penasaran. Bahkan tak ada spoiler keseluruhan, hanya sebatas poster.
Setelah pintu dibuka oleh petugas, tanpa ragu aku berjalan masuk dan mengambil tempat.
Aku pun mengerjap, kebingungan ketika mendapati ada sebuah sosok yang duduk di pojok paling belakang. Tak menonton dan memperlihatkan wajahnya sama sekali, mungkin pengaruh karena filmnya belum dimulai.
Tapi, tunggu ...
Bukankah sang kasir bioskop bilang kalau aku adalah pelanggan pertama?
