✧ A Coffee

10 7 0
                                    

Aku duduk di sebuah kursi cafe tempat langgananku. Menikmati alunan musik yang mengalun sembari menyesap sebuah kopi. Di hadapanku ada seorang teman yang juga menyesap minumannya sendiri, vanilla milkshake.

Irisnya sedikit melirik ke arahku atau mungkin saja menatap minumanku. Karena heran dengan sikapnya, alisku pun terangkat, tatapan bingung kulayangkan pada dirinya.

"Ada apa?" tanyaku.

Ia tersentak lalu mendengus pelan. "Minumanmu, itu kopi 'kan? Kenapa warnanya aneh?" tanyanya blak blakan.

Mendengar perkataannya, sontak saja tawaku lepas. Jadi ini yang ia khawatirkan daritadi? Aduh, memang teman yang perhatian yah, haha.

"Tadi aku minta pada pelayan untuk menambahkan kadar susu putihnya lebih banyak---kau tau sendiri 'kan aku tidak suka yang pahit. Ah, dengan keju juga sih haha."

Ia mengernyit, "Oi, kau tidak sakit perut? Dasar, sembarang sekali kau mencampur-campur minuman."

Aku hanya tersenyum sementara ia menggerutu mengenai minuman dan juga kesehatanku. Yah, lebih baik dicampur hal seperti itu 'kan? Daripada aku mencampur minuman seperti biasa di rumah. Oh, kalian pasti tidak ingin tau apa yang kucampurkan pada kopiku saat tidak ada orang.

PutaveruntTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang