Hai gais! Apa kabar?
Semoga baik-baik aja.Selamat sudah mencapai target
kemarin! Lagi-lagi aku mau bilangg thankyou guisss🦋Fren-fren pembaca andromeda masuk bagian mana nih, WIB, WITA, apa WIT?
Buat teman-teman tim happy end,
kesel gak sih sama orang yg minta sad end padahal chapternya baru masuk belasan. Kesel gak? Kesel gak? Kesel lah masa nggak. Apalagi yg ngikutin Dipo dari jaman baku hantam ama Billy, rasa tak terima melihat Dipo sadboy berulang kali ye buk😂😂😂Btw, anyway, busway chapter ini bakal
aku targetin, 3k vote + 17k komen. Yukk, ajak temen-temen kalian baca biar targetnya cepet komplit👌💫Selamat membaca, vote, dan komen✨
•••
19. BERUSAHA CUEK
"DENGER yah, El, Dipo gak pernah nyuruh saya buat bantuin kamu sama dia! Tapi karena dia orangnya bisa dipercaya. Jadi, saya yang bela-belain kamu sama dia!" sungut cowok itu. "Saya percayain kamu sama dia!"
Kalimat Cakra masih terngiang-ngiang di kepalanya.
Hari ini Elona berangkat bersama Ayahnya ke sekolah. Ponselnya sengaja dimatikan sejak ia memasuki gerbang. Upaya menghindari sosok Dipo juga anak Batalyon adalah hal yang akan ia lakukan.
Elona lelah dengan beban pikirannya.
Sepulang sekolah cewek itu meminta Gladis untuk menunggunya di halte karena kebetulan ia akan ke rumah Gladis menyelesaikan pekerjaan kelompok yang belum rampung.
"Gak mau barengan keluar sekolah, El?"
"Lo duluan aja, gue harus selesain ini dulu," jawab Elona.
"Lanjut di rumah aja, kenapa sih?"
"Males, nambah tugas dan ngancurin agenda gue hari ini. Ini tinggal dikit lagi."
"Ya ampun, Elona!"
"Apa?"
"Bisa di rumah!"
"Pulang sekolah gue harus ke rumah lo entah sampai jam berapa. Pulang dari sana gue udah capek, udah males ngerjain ini. Gue harus baca buku yang belum gue selesain, ngerjain tugas yang lain walau deadline-nya masih lama karena gue harus ngurusin ekskul dan latihan bareng-"
"Iya-iya, okay! Gue duluan."
Gladis akhirnya pergi meninggalkan Elona sendirian di kelas. Selain karena alasan agendanya bisa hancur, Elona tidak ingin Gladis ikut bersamanya keluar dari pekarangan sekolah ini, membawa diri sendiri melewati anak-anak Batalyon saja sudah sangat susah bagaimana jika harus bersama cewek itu juga?
Okay, tugasnya selesai. Diliriknya arloji hitamnya di sana. Setelah itu memasukkan alat tulis kemudian keluar dari kelas.
Elona masih tidak mengaktifkan ponselnya. Ia tidak ingin melihat notifkasi dari siapa pun itu.
Notifikasi terakhir yang ia lihat dari bar tanpa dibuka adalah pesan dari Cakra.
Alastair Drie Wardana:
Besok, minta maaf sama Dipo!
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROMEDA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Dipo Panji Tirtayasa adalah seorang anak geng sekolahan yang populer. Ia manis, suaranya bagus, pandai bermain gitar, jago bela diri, wangi, juga pecinta warna hitam. Cowok jangkung yang kerap kali menenteng tas gitarnya ini...