31. RAHASIA

23.3K 3.7K 3.6K
                                        

Happy Reading!

Kayanya temen-temen perlu baca ulang kembali deh ceritanya, huwaa, soalnya aku juga gitu.

Aku tahu ini emang lama banget sampai kalian udah bosen denger aku minta maaf. Tapi tetep aku harus minta maaf.

Kehidupan setelah putih abu-abu itu benar-benar bikin mental terguncang-guncang, ini gak lebay ya guyss huwaa, pokoknya sulitt buat dijelaskannn.

Sekali lagi, selamat membaca.

Jangan lupa untuk komen, biar aku semangatt buat lanjutinnya!🫶

Target 10k komen for next, yuhuu~~~

31. RAHASIA

Awalnya kita memang berjalan sejajar namun, makin ke sini... langkahmu semakin jauh tak kugapai, selalu banyak pertanyaan yang datang namun nyatanya memang sudah tidak ada jawabannya.

Ada banyak kira yang sulit kuterka, hingga pelan pelan aku belajar untuk hilang dan sembuh sendiri.

Selain meninggalkan bekas, luka yang kau ukir juga membuat langkahku semakin lambat, tidak lagi ingin mengejarmu apalagi menyamai langkahmu.

Aku sudah tidak ingin membujuk semesta namun aku masih berharap akan hal baik yang selalu menyertaimu.

            "Kamu galau?" tanya Dipo ketika seseorang baru saja masuk ke dalam mobilnya. "Kita belum cukup pacaran sehari loh."

Elona mengernyit heran dibuat. "Apaan dah lo?"

"Podcast kamu."

Elona lupa kalau cowok yang duduk di sampingnya ini adalah pendengar setia Andromeda.

"Gue kayak gitu belum tentu lagi galau. Emang kalau setiap lo nyanyi lagu sedih tandanya lo lagi sedih juga?"

"Ya nggak sih, tapi kebanyakan gitu."

"Lebih ke arah maksa galau sih kayaknya," sahut Elona.

"Iya deh sayang."

Kalimat Dipo barusan tentu saja meggelitik perut Elona. Bukan, bukan karena cowok itu membuatnya berbunga-bunga, bukan juga ingin muntah. Namun, perasaan aneh dikarena mengingat awalnya dua sejoli ini tidaklah yang pada dasarnya akur.

"Gue harap hubungan kita gak diumbar dulu, cukup gue dan lo aja yang tahu."

"Maksud?"

"Lo gak budek."

"Aku takut salah denger."

"Hubungan kita cukup gue dan lo yang tahu, untuk sekarang," ulang Elona.

Dipo mengernyit heran, jauh di dalam relungnya ada banyak desakan dan sesak ketika mendengar perkataan Elona barusan. "Kenapa emangnya, lo malu pacaran sama gue?"

"Kagak."

"Ya terus? Sakit hati gue dengernya."

"Ya gak pengen aja dulu."

Menghela napas gusar namun Dipo tetap mengiyakan perkataan cewek tersebut, walaupun ia  belum tahu pasti apa alasan di balik kemauan Elona itu.

Sepertinya sekarang yang perlu Dipo tanamkan 'yang penting Elona sudah menjadi milikya'. Untuk urusan seperti itu bisa belakangan, Dipo berusaha atau bisa dibilang tidak ingin egois walau sebenarnya hal membahagiakan seperti ini ingin sekali Dipo ungkapkan dan bagikan pada dunia.

Cowok di balik kemudi ini tentu saja benar-benar ingin berteriak sekencang-kencangnya pada semesta kalau seseorang yang telah lama ia inginkan kini berada dalam genggamannya. Dipo ingin mengatakan itu pada dunia sekeras-kerasnya namun, untuk sekarang sepertinya tidak belum bisa.

ANDROMEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang