Hallo! Apa kabar? Semoga baik-baik aja yaaa.
Cepat sekali komplitnya everybody! Kaget banget pas cek chapter kemaren udah lewat aja targetnya, maaf banget guyss aku baru bisa up. Sakit kepala cuy + aku bingung mau nulis scene gimana dulu soalnya nulisnya gak make kerangka😔✌️
Terima kasih banyak yaaa buat antusiasnya💗
Btw, anyway, busway, kalian lagi suka dengerin lagu apa, nih?
Target chapter ini 3,7k vote dgn komen yg lebih dari part sebelumnya. Yuk bisa yuk!✊
Yang suka silent readers jangan buat yang lain mati penasaran.Sebelum membaca part ini pastikan bintang di bawah diberi warna, jangan lupa komen sebanyak-banyaknya & ajak temen kalian baca ceritanya couple ini ya💗💗💗
Kalau ada typo komen ajaa, aku gak sempettt revisi, peninggg gess🥵👋
Selamat membaca semua!
•••
23. AQUARIUM DATE
ELONA berdecak sebal ketika 30 menit menunggu, Dipo belum juga keluar dari kelasnya.
Entah apa yang sedang dilakukan cowok itu hingga batang hidungnya yang melintas sekilas pun sama sekali belum terlihat hilalnya.
Bukan, bukan, Elona hanya ingin pulang bukan ingin melihat cowok itu.
Perkara dirinya yang meminta maaf waktu itu, tentu saja dimaafkan oleh seorang Dipo. Apalagi ketika Elona menggunakan nama cowok itu meminta maaf. Mana mungkin tidak membuat si manja itu luluh.
Namun, dengan syarat Elona mau jalan-jalan bersamanya sabtu nanti.
Menoleh ke sana-kemari Elona akhirnya memilih berjalan keluar kelas menuju kelas IPA 3 yang tidak lain kelas Dipo.
Sama seperti kelasnya, IPA 3 juga sudah kosong melompong pengecualian Dipo yang masih duduk di bangkunya dengan salah satu tangan yang memegang kepala sedangkan tangan yang lain sibuk mencoret-coret kertas.
Memastikan tidak ada orang lain di dalam kelas maupun di luar, Elona melangkah masuk kemudian menendang meja cowok itu.
"Pulang!"
Dipo sontak menoleh. "Masih ngerjain MTK susah banget!"
Elona berdecak, menoleh pada arlojinya. "5 menit."
"Gak ada 5 menit kalau ginian."
Gadis dengan ransel putih itu menarik bangku di hadapan Dipo. "Makanya kalau guru nerangin tuh didenger bukan sibuk cerita."
"Gue gak sibuk cerita cuma gue molor aja."
"Gila lu!"
"Gue tuh ketahuan molor di kelas tadi, alhasil disuruh ngerjain ini soal baru boleh pulang."
Menghela napas, Elona akhirnya menarik buku dan pulpen cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROMEDA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Dipo Panji Tirtayasa adalah seorang anak geng sekolahan yang populer. Ia manis, suaranya bagus, pandai bermain gitar, jago bela diri, wangi, juga pecinta warna hitam. Cowok jangkung yang kerap kali menenteng tas gitarnya ini...