[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
Dipo Panji Tirtayasa adalah seorang anak geng sekolahan yang populer. Ia manis, suaranya bagus, pandai bermain gitar, jago bela diri, wangi, juga pecinta warna hitam. Cowok jangkung yang kerap kali menenteng tas gitarnya ini...
selamat membaca! jangan lupa komen sebanyak mungkin juga share cerita ini yaa🤍
target komen 2,5k again yay, jadi jangan lupa isi setiap paragraf komen kalian👍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
13. SEDIKIT TENTANGNYA
ELONA serius dengan perkataannya. Setelah memberitahu dua cowok tinggi yang tiba-tiba terdiam itu, ia memilih pergi meninggalkan keduanya.
Pulang bersama orang asing itu adalah hal yang pantang bagi Elona. Namun, untuk kali ini, ia harus memberanikan diri. Nevan itu harus diberi pelajaran, kelihatan terlalu mencuri kesempatan pada kejadian yang saat ini mereka alami.
Bagaimana pun juga Elona tidak akan sudi melihat kedua orang tuanya pisah kemudian mendapatkan pasangan yang baru lagi. Kalau pun itu terjadi, jangan sampai Elona harus terjebak dengan orang semacam Nevan Bramantyo.
Elona tahu, kalau perasaan seseorang itu tidak bisa ia paksakan, apalagi jika kedua orang tuanya sudah merasa tidak lagi nyaman satu sama lain. Akan tetapi, Elona tidak bisa sepasrah itu pada keadaan.
Tahu tidak? Ayahnya memberikan nomornya pada Nevan hingga cowok itu dapat menghubunginya. Kesal akibat pesan yang dikirim Nevan waktu itu padanya, Elona memilih untuk memblokir cowok tersebut hingga berakhir Nevan yang mengiriminya pesan kembali lewat DM.
Mobil hitam dengan plat yang sama persis diberitahukan oleh Nevan sudah terparkir rapi di luar sekolahnya. Elona benar-benar tidak bergairah sekalipun kata anak-anak XLR mengatakan bahwa Nevan cukup famous di sekolahnya. Persetanlah dengan Nevan si murid kebanggaan Garuda Putih, Elona punya pamor yang mampu dibandingkan dengan cowok itu.
"Gak usah, gue bisa sendiri," kata Elona ketika ia melihat Nevan bergerak untuk membuka pintu mobil untuknya.
Ini kedua kalinya ia bertemu dengan sosok Nevan.
"Don't touch and come closer," peringat Elona. "Gue gak bakal basa-basi. Jadi, pertama, lo berhenti chat-chat gue karena itu distrubing. Kedua, nyokap lo urusan lo bergitu pun sebaliknya, gue dan lo gak harus pacaran buat jadi penghalang mereka. Ketiga, gue gak tertarik sama lo, jangan jadiin masalah orang tua sebagai alasan."
Nevan menoleh. "Lo to the point banget ya, bikin orang makin tertarik."
Elona memilih diam. Untuk apa juga ia harus berbasa-basi perihal masalah seperti ini? Untuk berlama-lama dengan Nevan di mobil? Hell, Elona rasanya ingin membuat waktu melangkah lebih cepat.
Terkekeh sinis. Elona menatap cowok di sampingnya itu dengan remeh. "Gue baru tahu, Garuda Putih kekurangan cewek cantik."
