.
.
.Hari Minggu pagi, rumah nenek heboh karena sosok manis yang tiba-tiba muncul bersama dengan Bangchan. Lepas subuh tadi si sulung pamit buat keluar sebentar, tapi gak bener-bener kasih penjelasan kemana tujuan nya.
Nenek sih santai aja, udah biasa bagi si sulung itu keluar tiba-tiba. Entah karena kerjaan, atau kadang sebatas untuk membeli jus nanas di tempat langganan.
Namun pagi ini, jelas bukan dua hal itu yang menjadi tujuan Bangchan. Si sulung itu pergi untuk menjemput seseorang, kemudian membawanya untuk datang menemui nenek dan yang lainnya.
Han adalah yang paling keras berteriak ketika melihat sosok Seungmin berjalan pelan memasuki area ruang makan, diikuti sulung Arsena di belakangnya. Cowok Malaysia itu jatuhkan sendoknya ke piring. Melupakan nasi goreng special dengan telur mata sapi hasil karyanya sendiri.
Si gembil lari, buru-buru tubruk badan Seungmin seraya berteriak kencang memanggil nama dari orang yang ia rindukan.
"Mommy cacaaa!!!" Si gembil berseru heboh ditengah sesi pelukan mereka. Sesudahnya, cowok Malaysia itu malah menangis sendiri. Tak menyangka jika rasa kangennya pada si dokter muda akan begitu besar, sampai-sampai membuat air matanya jatuh tanpa ia sadari.
"Mommyyy!! Lama betul lah kerja nya!!" Han protes ditengah kehebohan yang ia cipta, tak lupa menghentakan kakinya beberapa kali, sebagai bukti bahwa ia benar-benar tengah merajuk saat ini.
Seungmin tersenyum melihat kelakuan Han, dokter muda itu membawa tangannya untuk memeluk remaja kurus dari berdarah Malaysia itu. Ia usap surai berantakan beraroma jeruk dipelukannya, lalu menyuarakan balasan dengan pelan,
"Ya maaf atuh, pasien mommy teh banyak nak." Bohongnya pada si gembil.
Sama seperti Han, dokter cantik itu sebenarnya juga kangen pada duo kembarnya, sangat kangen malah. Dua remaja manis yang setahun terakhir telah menjadi bagian dari kehidupannya itu adalah satu dari banyak hal yang paling ia rindukan.
Selain Bangchan dan keluarganya, duo kembar itu juga yang menjadi alasan terbesar bagi dirinya untuk segera sembuh dan kembali pulang ke tempat ia seharusnya berada.
Rasa sayangnya tumbuh dan berkembang tanpa paksaan. Bahkan tanpa sadar, kini Seungmin mulai menganggap dirinya sendiri sebagai wali dari Felix sekaligus Han, sama halnya dengan Bangchan.
Tak berselang lama pelukan keduanya terlepas, si gembil ditarik mundur oleh Minho. Ada nenek dan Hyunjin yang sudah mengantri ingin dipeluk juga. Seungmin menurut saja, terutama ketika nenek juga ikut menangis ketika memeluknya.
Wanita paruh baya itu menangis, tangannya bergerak mengelus wajah Seungmin penuh sayang. Entah karena rindu, atau terlampau haru. Sosok dokter cantik yang nenek tunggu akhirnya kembali datang. Tentunya dengan keadaan sehat dan baik-baik saja.
Drama pagi itu berlanjut setidaknya sampai satu jam. Diperparah dengan sambungan vidcall dari mama para Arsena sekaligus bunda Seungmin, yang mengasilkan keputusan bahwa dokter muda itu harus mengambil cuti dari pekerjaan nya setidaknya dua bulan.
Opsi itu sudah yang paling logis bagi Seungmin, karena sebelumnya sang bunda menyarankan untuk istirahat selama satu tahun. Dan tentu saja Seungmin menolak, ia sudah istirahat selama berbulan-bulan karena sakit, dan istirahat lebih lama lagi hanya akan membuat kemampuannya sebagai dokter menghilang dengan perlahan.
Maka dari itu, dua bulan adalah waktu yang disepakati oleh semua orang. Bangchan sendiri tak bisa banyak membantu. Walau ia tak melarang sang kekasih untuk bekerja, namun sulung Arsena itu juga tak bisa memungkiri jika ia setuju saja pada keinginan mama dan bunda untuk meliburkan paksa si cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
via : skz lokal vers.
Fanfiction"Corona gak melulu tentang wabah kok, buktinya trio arsena + mas Aresh malah nemu calon menantu buat mama papa di Jakarta." tentang bangchan, dan tiga adiknya yang mudik saat wabah corona.