...
Satu kali di tengah malam, Hyunjin kebangun karena mimpi aneh. Dia ketemu sama elsa di konoha.
Yang kalau dia gak salah inget, princess kesayangan nya itu lagi dapet misi buat bantuin naruto madamin kebakaran hutan.
Dan di mimpi itu, Hyunjin jadi salah satu relawan yang bantuin evakuasi binatang.
Yang paling dia inget, dia gendong anak rubah ke tenda medis. Ada Sakura dan Tsunade yang nunggu disana, buat ngobatin binatang yang luka.
Adegan selanjutnya...
Hyunjin lupa.
Waktu buka mata, bungsu Arsena itu cuma lihat sosok kangmas nya duduk di sebelah ranjang tempat ia tidur.
"Nyapo to dek, kok misuh-misuh pas turu ki."
(kenapa sih dek, kok ngumpat pas tidur)Bangchan bertanya, sorot matanya jelas khawatir.
Yang di tanya, ikut bingung pula.
Hyunjin mana tau, kalau semua kangmasnya kebangun karena dia yang ngigau teriakin kata 'asu' berkali-kali.
Hyunjin lihat ada nenek di sebelah kangmasnya, ada Minho dan Changbin juga di ujung ranjang.
"Aku mimpi ketemu mbak elsa, mas." Aku Hyunjin pada kangmas tertuanya itu.
Bukannya lega adeknya udah bangun, Bangchan malah tambah panik waktu liat darah netes dari hidung Hyunjin.
"Wehh.. Mimisan kamu!!"
"Tisu kha, tisu! Cepet!" Si sulung kasih perintah.
Hyunjin masih santai aja, tapi pusing tiba tiba nyerang kepalanya.
..
Gak berapa lama, mimisannya si bungsu berhenti. Tapi suhu tubuhnya malah lolos angka 39 derajat.
Bangchan tentu bingung. Lebih bingung lagi karena Minho yang gak berhenti ngoceh tentang tanda-tanda orang kena corona.
Sejak kemarin si bungsu emang pilek, sekalian batuk ringan. Tapi alibi Hyunjin karena dia kebanyakan makan es kiko yang emang disediain di kulkas sama nenek.
"Walah mas, mati tenan bocah iki engko."
(halah mas, mati beneran anak ini nanti)Changbin senyum pas ngomong gitu. Ada Minho di sebelahnya yang sok-sok an ngelus dada sambil ngucap alhamdulillah berkali-kali.
Nenek cuma geleng kepala. Capek dengerin dua cucu ngawurnya itu.
"Le, sesok echa gowonen nek rumah sakit. Pisan tes corona, ben jelas."
Nenek nepuk bahu Bangchan, yang diangguki segera sama empunya bahu.
Mata Bangchan gak mau lepas dari si bungsu yang udah lelap tidur lagi. Di dahi si adek ada kompres bye bye fever yang Minho beli dadakan di indomaret 24 jam deket rumah.
"Sat, mas tidur sini dulu ya. Enggak tenang mas mau ninggalin Echa."
Bangchan, nyibak rambut Hyunjin yang basah karena keringat.
Changbin di deket pintu cuma angkat bahu, toh dia bisa tidur sama siapa aja.
Kalau pun perlu, mahasiswa jurusan HI itu bisa minta kelon sama nenek sekarang juga.
Sekalian cerita-cerita tentang masa lalu, waktu dia masih takut sama monster kucing yang sering diceritain Minho dulu.
Gak lama, Nenek ajak Minho sama Changbin buat keluar. Nenek jelas mau balik ke kamarnya, masih jam 1 pagi. Ayam aja masih mimpi begitu kata beliau.
KAMU SEDANG MEMBACA
via : skz lokal vers.
Fanfiction"Corona gak melulu tentang wabah kok, buktinya trio arsena + mas Aresh malah nemu calon menantu buat mama papa di Jakarta." tentang bangchan, dan tiga adiknya yang mudik saat wabah corona.