31. wisuda

1.6K 288 24
                                    

Wisuda (Hyunjeong)

Masih sekitar jam 9 pagi waktu Bangchan masuk ke area pondok belakang. Sulung Arsena itu mau jemput Seungmin, yang memang menginap dan tidur bersama Seonghwa.

Semalem, Seungmin bilang kalau mau cek kondisi kost sekalian mastiin kalau sahabat karibnya, alias Kevin masih hidup dan belum diusir dari kost miliknya sendiri.

“Jokermu mas,  tok no sek!!” (jokermu mas, keluarin dulu!)

Itu suara Hyunjin yang lagi asik main remi di teras pondok bareng sama Arsena yang lain.

Ada Minho sekalian Hongjoong yang juga duduk lesehan di dekat si bungsu. Sementara Changbin berhadapan langsung sama Hyunjin.

“Eman njir!” Minho beri jawaban sinis buat adeknya, yang langsung buat si bungsu nyengir gak suka.

Dari jumplah kartu nya aja, udah keliatan sebenernya kalau si bungsu itu bakal kalah. Hongjoong udah menang duluan, dan hanya tersisa Changbin si bandar kartu As sekalian Minho pemegang joker.

“Ya allah .. Bang, plis bang.. ojo waru plis!” Hyunjin ganti mohon ke abangnya, sementara si anak ketiga tiba-tiba akting jadi orang yang gak peka.

Changbin lempar satu kartu bergambar daun waru yang ada tulisan J nya. Minho ketawa senang, kemudian ganti lempar kartu joker berwarna hitam.

Hyunjin lemas seketika. Terhitung bungsu Arsena itu udah kalah 5 kali banyaknya. Dan mungkin sebentar lagi, rekor kalahnya akan berganti jadi 6.

Untung mereka main gak pakai taruhan apa-apa, kalau aja pakai taruhan mungkin udah jatuh miskin si bungsu itu sekarang.

“Yo mas, cepet!” Si leo beri aba-aba ke Minho yang menang.

Kartu terakhir dari Minho akhirnya terbongkar. Kartu merah bergambar 4 hati yang sebenarnya gak terlalu tinggi kastanya di dunia per-remi-an.

Changbin ketawa senang, Arsena muda itu lembar satu As bergambar sama. Gak perduli sama si bungsu yang walau koleksi kartunya paling banyak, tapi cuma bisa nampilin kartu hati berlabel Q.

Gak lama, Changbin lempar kartu terakhirnya. Kali ini satu As bergambar wajik (diamond) yang juga jadi pertanda selesainya babak 6 ini.

“Astagfirullah, asu kabeh mas ku.” Hyunjin menggerutu tapi tangannya gerak cepat buat rapihin kartu-kartu yang nyebar disana-sini.

3 sosok lebih tua yang dari tadi menang cuma pamer gigi, senyum lebar tanpa mau tau gimana gusarnya hati Hyunjin yang sekarang lagi ngerasa gengsi.

Gimana gak gensi? Enam kali main, enam kali juga dia kalah. Kan malu kalau sampai dek vian nya tau dia cupu.

“Cha, kamu istigfar terus misuh gitu dapet pahala apa dosa sih?” Pertanyaan polos yang entah kenapa kerasa kaya sindiran itu keluar dari mulut Felix.

Si kecil dari tadi emang ada di belakang Changbin. Duduk santai nyenderin dagunya ke bahu sang dominan.

Felix denger kok empat Arsena itu misuh-misuh dari tadi. Apalagi Hyunjin yang kelihatan banget sialnya hari ini.

“Dosa, gak usah ikut-ikut kamu.” Si leo gantiin adeknya buat kasih jawaban.

Felix akhirnya manggut-manggut aja walau sebenernya gak ngerti tentang konteks dosa sama pahala. Soal permainan remi aja, Aussie mungil itu baru tau hari ini. Kan kemarin-kemarin cuma main uno sama daddy.

“Ayo mulai neh..” Hyunjin selesai bagiin kartunya.
Empat orang itu sibuk lagi sama dunia per-remi-an mereka, di tambah Felix sebagai penonton setia.

via : skz lokal vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang