20. Agustus

3.2K 472 175
                                    

.
.
.

Gerimis jatuh sejak subuh tadi, sambut Agustus yang baru mulai menampakan diri.

Minho letakkan dua cangkir kopi hitam di meja. Ada Han di sisi seberang, duduk tenang membaca sesuatu dari buku yang sempat Minho ambil pembatasnya kemarin malam.

"Nif, yakin mau pindah hari ini?" Minho buka suara, matanya fokus pada rintik gerimis di luar vila sewaan si cowok Malaysia.

Suhu udara hanya 20 derajat pagi ini, dan hanya naik 1 angka lebih tinggi bahkan saat jam menunjuk pukul 9 pagi.

Minho gak suka dingin, begitu pula para Arsena lainnya. Dia dan ketiga saudaranya memang tidak bersahabat dengan banyak hal.

Dan, hujan jadi salah satunya.

"Tenang je, aku tak kan berubah jadi duyung lah. Gerimis sikit je lah ni..."  Han tutup buku bacaan nya. Sebentar lagi, ending dari cerita nya akan terlihat.

Tapi cowok pendek itu enggan buat baca lebih jauh lagi. Han masih belum mau kehabisan stok membacanya. Karena itulah, dia hanya akan membaca buku yang dia suka, sekali seminggu saja.

"Kha, jom lah.. Sudah reda lah ini."  Han berdiri, tangannya tarik yang lebih tua bangkit dari kursinya.

Minho hanya menurut, toh nanti kalau sakit dia gak sendiri. Ada Han yang juga akan demam sekalian pilek bersamanya.

Han masukkan bukunya ke dalam ransel, tunggu Minho keluarkan si scoopy dari dalam vila. Gak ada garasi di vila nya. Jadi selama disini, si Lavonte, scoopy coklat punya Minho tidur di ruang tamu.

"Helm mu, nif." Minho bawa tangannya, pasangkan helm bogo punya Hyunjin pada yang lebih muda. Helm bergambar tweety yang kadang di pakai Changbin itu agak kebesaran buat Han.

Tapi, karena gak ada helm lain .. Han nurut aja. Dari pada harus pakai helm full face kaya yang Minho punya. Bisa-bisa cowok Malaysia itu meninggal karena sesak nafas sebelum sampai di tempat tujuan.

Kemarin, barang-barang Han sudah di angkut oleh sulung Arsena, di bawa ke pusat kota Trenggalek sana.

Han akan berbagi kost dengan Kevin, dokter malas rekan kerja mommy nya Felix.

Awal mulanya karena si cowok Surabaya mengeluh, tentang kost nya yang berantakan setiap kali dia pulang. Kevin ingin punya teman kamar seperti Seungmin.

Jadilah, si pemuda Bandung sarankan Han untuk tinggal di tempat Kevin. Terlebih lagi, Han tidak perlu memikirkan soal uang sewa sekaligus uang untuk belanja.

Tugas Han disana, hanya memastikan semua lantai tidak tertutup debu saja.

"Kha, ambil gambar aku. Aku nak pamer kak abang ni." Han naiki scoopy punya Minho.

Cowok Malaysia itu baru sadar, selama dia kenal dengan Minho belum pernah dia foto bareng si scoopy. Kalo si empu nya motor sih udah sering. Tapi, si Lavonte ini emang belum pernah dia ajak fotbar.

Minho nurut, ambil foto Han di atas motornya, bahkan sebelum cowok pendek itu siap dengan pose nya.

Minho nurut, ambil foto Han di atas motornya, bahkan sebelum cowok pendek itu siap dengan pose nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
via : skz lokal vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang