...
Motor besar berwarna hitam yang hampir dua tahun terlupakan itu akhirnya keluar dari garasi.
Selama ini, motor tanpa nama yang diketahui seluruh penghuni rumah sebagai milik si anak ketiga itu, hanya dipanasi oleh sopir papa setiap pagi.
Selebihnya, hanya akan berdiam diri di garasi hingga matahari terbit kembali.
Namun hari ini, saat matahari telah sepenuhnya bersembunyi.. sang pemilik diam diam mengendarai nya keluar dari garasi.
Membawanya berkeliling, membelah jalanan padat ibu kota yang secara ajaib berhasil membawa kembali banyak memori lama tentang keseharian si leo di masa SMA.
Changbin membawa motornya masuk, ke arah sebuah kompleks perumahan mewah yang dekat dengan sebuah pantai di Jakarta.
Sore tadi, grup kelasnya ribut membicarakan rencana inap menginap dadakan yang diusulkan oleh salah seorang anggota kelas.
Si Leo yang memang merasa sudah lama tak bermain dan berkumpul dengan teman temannya, akhirnya setuju untuk bergabung dalam rencana tersebut.
Bahkan mama dan papa tak melarang nya pergi, toh mereka juga tahu jika putra mereka memang butuh bertemu dan bersosialisasi sekedar untuk menyegarkan pikiran dari masalah yang baru baru ini terjadi.
Seakan tak mau kalah dengan agenda healing sang putra, papa malah dengan sengaja mengajak penghuni rumah yang lain untuk makan bersama di sebuah rumah makan tradisional di pusat Jakarta.
Tak ketinggalan juga sopir dan beberapa sekretaris pribadi papa, juga asisten rumah tangga yang biasanya membantu mama.
Kalau kata mama tadi, sekalian mau mengenalkan calon menantu pada orang-orang kepercayaan mereka.
Changbin menjadi peserta yang absen dalam kegiatan yang diusulkan papa itu.
Sebaliknya, ia telah sampai di alamat yang ia tuju.
Changbin menghentikan laju motornya ketika ia sampai di hadapan sebuah rumah besar bernomor 43.
Arsena muda itu menunggu seseorang di balik gerbang untuk membukakan gerbang bercat hitam itu untuknya.
Beruntung, hanya butuh beberapa detik untuk leo muda itu menunggu.
Changbin langsung membawa motornya masuk dan mematikan mesinnya ketika ia sudah menemukan spot parkir yang sesuai keinginannya.
Namun, belum sampai leo muda itu membuka helm, beberapa teman sekelasnya sudah datang dan berkumpul di sekitarnya.
"Guysss.. Artis kita udah dateng nih guys!!!" Wooyoung mengarahkan kamera ponselnya untuk merekam pergerakan Changbin yang mencoba membuka helm full face nya.
Arsena muda itu tak melawan, pun tak merasa kesal.
Beberapa anak yang lain juga mulai mengikuti apa yang dilakukan oleh wooyoung, mereka memotret bahkan merekam Changbin untuk dijadikan story di akun pribadi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
via : skz lokal vers.
Fanfiction"Corona gak melulu tentang wabah kok, buktinya trio arsena + mas Aresh malah nemu calon menantu buat mama papa di Jakarta." tentang bangchan, dan tiga adiknya yang mudik saat wabah corona.