Eps 29: ANAK INDIGO 2

83 35 14
                                    

Selamat membaca!!!

Hari ke dua aku di Arjan:

"Tadi malam, ku dengar tv di ruang tamu nyala mati nyala mati? Kenapa? rusak?" tanya ku, suara tv itu mengganggu tidurku.

"Eh! Itu bukan saya, itu si Orion dia penjaga di ruang tamu, saya bilang dia boleh menonton di ruangan tv, tv saya bisa otomatis nyala dan mati sendiri itu karna Orion".

Ah begitu, entah kenapa ku rasa, Arjan memperlakukan temannya dengan baik, tapi mereka juga di beri tugas seperti bersih-bersih, jaga rumah, dan masak.

Banyak kejadian di luar nalar, yang ku lihat selama di rumah Arjan, rasanya seperti dunia lain.

......................

Aku lalu pergi mandi, setelah bermain main kartu dengan Arjan.

"Eh? Perasaan tadi aku bawa handbody deh kesini?" aku mencari-cari di kamar mandi tidak ada.

"Arjan!" aku memanggilnya untuk mencarikan handbody ku.

"Ya?" sahutnya dengan jelas.

"Bisa bantu carikan ha-, Kyaaaaaa!!!"

Bruhh!

"Queen!" Arjan bergegas ke kamar mandi setelah ia mendengar teriakkan Queen.

Dari luar pintu kamar, Arjan mencoba memanggil manggil Queen, tapi tak ada jawaban.
Hampir saja Arjan mendobrak pintunya, untung saja terdengar suara dari dalam.

"A-aku tidak apa-apa," suara Queen terdengar gemetar.

"Queen! Apakah anda sesuatu? Ular? Harimau? Saya akan panggil poli-"

"Tidak! Tidak ada, kau ke-kembali saja sana".

Arjan dengan raut kecewa dan penasaran ia kembali ke ruang tamu, di pikiran Arjan Queen marah dengannya.

Arjan: umur 16 tahun
Tinggi: 180 cm
BB: 73 kg

Queen: umur 16 tahun
Tinggi: 167 cm
BB: rahasia perempuan!

Hah gila!

"Siapa kau!" tanya ku kesal.

Tepat saat aku ingin meminta bantuan Arjan tadi, tiba-tiba muncul kepala yang berlumuran darah di kamar mandi, dan matanya itu sedang melototi ku.

Saat Arjan datang, kepala itu menghilang serta darahnya, tapi ia muncul lagi.

"abbqjqbqqqvqiq" jawabnya

??? Bahasa apa itu? Aku gak paham?

Ini pasti karna aku melepas lensa ku, hah! Harusnya tadi ku pakai kain aja sambil mandi?

_________________

Selesai mandi dan bersiap untuk menonton tv, aku malah melihat pemandangan, Arjan sedang berlutut di lantai menghadap ke arah kamar ku.

"Arjan, kenapa?" tanya ku sambil memiringkan kepala.

"Maaf! Saya tidak menjaga peliharaan saya dengan baik! Saya akan menghukum nya, jadi mohon Queen jangan marah!" jawab Arjan lantang, tapi ada rasa takut juga di suaranya.

"....astaga aku bahkan tidak pernah marah padanya," ucapku dalam hati.

Aku mendekati Arjan dan mengatakan tidak apa-apa.

"Lebih baik ayo kita nonton tv?" tanya ku sambil memegang tangannya.

"Hhmm".

2 jam kami menonton tv dengan makanan ringan, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu luar.

Arjan berdiri dan membukakan pintu, tapi entah kenapa, tepat setelah ia buka pintu langsung ia tutup kembali.

"Kenapa?" tanyaku bingung.

"Hanya angin Queen lanjut nonton saja," jawab Arjan lalu ia ikut nonton tv.

Beberapa menit kemudian ketukan pintu terus menerus bertambah nyaring, seperti orang menagih hutang saja.
Ditambah dengan teriaka yang memanggil Arjan, jelas itu suara lelaki.

Aku mendekati pintu ingin melihat siapa itu, karna Arjan tidak ingin memberitahu kan nya.

"Siapa si-!!" itukan!

Bersambung!!!

Jangan lupa vote dan comen yah

Queen and Ten DisciplesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang