Eps 33: Persiapan Selesai

78 28 11
                                    

.............

"Queen saya pulang," Arjan baru saja datang, ia membawa banyak makanan di tangannya.

"Selamat datang!" jawab Queen saat melihat Arjan.

Egidius ikut di belakang Queen dengan raut wajah masam.

"???" sebentar ekspresi Arjan bingung ada apa dengan Egidius, tapi dia diam saja tak mau bertanya (tidak perduli).

"Arjan, kenapa diam?" tanya Queen heran.

"Eh, ti-tidak!"

"Besok  Zen dan Lily akan datang, lebih baik kau cepat istirahat, dan untuk Egidius kau juga harus cepat istirahat," ucap Queen dan di anggukkan oleh Arjan dan Egidius.

.......................

*Kamar Queen*

Tuh kan tiap kali aku melewati cermin, aku merasakan sesuatu yang hilang? Tapi apa? aku merasa seperti kehilangan sesuatu yang sangat berharga.

Aku hanya ingat ada dua orang, si-siapa yah, makin hari ingatan ku tentang mereka berdua makin buram(hilang). Tapi dada ku sesak setiap mencoba mengingat siapa mereka, itu membuat ku tersiksa. Bahkan saat ingin ke Belanda tadi aku terus rindu dengan orang yang ada di pikiran ku ini.

"Aku jadi ingin bertemu dengan mereka berdua,... aku rindu, walaupun tidak ingat mereka siapa, tapi ....".

...................

Karena banyak masalah yg terjadi akhir-akhir ini, aku jadi bangun jam 10 pagi.

Saat aku bangun, mandi dan berpakaian rapi, ku buka pintu kamarku.

bruh!

"Ek!" pekik ku sakit di pinggangku.

"Huwa...." ah terdengar suara yang familiar di telinga ku, seseorang wanita yang tiba-tiba memelukku dengan kencang ini pasti....

"Hitomi?"

"Yes?" sahutnya.

Ah ternyata benar, ini adalah Hitomi(si nomor 3).

"Queen sini," dia mengulurkan tangannya membantu ku berdiri.

Hitomi Arishima
Si nomor 3
Jepang
19 tahun
Keahlian????

"Bagaimana kabar mu?"

"Saya baik!" jawabnya sambil memelukku lagi dan lagi.
Rasanya leher ku akan patah jika begini.

"Berhenti, lah...." Zen di belakang langsung menarik Hitomi menjauh.

Ternyata Zen dan Lily sudah sampai.

Zen menceritakan bahwa saat ingin pergi ke Belanda mereka di telpon dan di paksa oleh Hitomi ingin ikut.

"Paksa? Maksudnya?"

"Ehem, begini Queen," Lily sebagai sekretaris Zen mulai menjelaskan.

Karna akhir-akhir ini Zen, sedang mengalami kerugian besar, akibat vas bunga senilai puluhan miliar miliknya hangus begitu saja karena ulah Alex.

Sebagai seorang pembisnis, Hitomi menawarkan vas bunga yang hampir sama harganya dengan milik Zen, sebagi imbalan Hitomi harus ikut ke Belanda.

"....." Ah,begitu toh ceritanya.

............................

Chip mini pun Queen masukkan ke dalam laptop miliknya, setelah di pasang, saat Queen menyalakan kembali laptop, yang awal nya kosong, langsung penuh.

"!!!" semuanya kaget.

Tapi di pikiran mereka saat itu hanya satu yaitu adalah 'Kouji hebat'. Dia bisa mendapatkan banyak info tentang sekte ituz biarpun dengan bantuan yang lainnya, tapi tetap saja yang mengawal dari awal hingga akhir adalah Kouji.

"Jadi daerah-daerah sini yang memungkinkan ada pengajaran sekte sesat," ucap Queen saat melihat peta yang juga sudah di siapkan oleh Kouji.

"Sip! Besok kita ke tempat sini, sebagai pengikut nya," ucap Queen yang suda memiliki rencana.

.........................

Malam sebelum keberangkatan

"Kouji, uang nya sudah masuk?" tanya Queen yang sedang menelpon Kouji.

"Sudah Queen! Banyak sekali, makasih!"

"Itu sesuai dengan kerja keras mu, jadi terimakasih kembali".

........................

Diperlihatkan Kouji sedang memutar mutar hpnya, akibat senang.

"Kenapa?" tanya Seok.

"Liat inih!" Kouji memperlihatkan uang yang ada di dalam rekening nya.

"Wah! Gila!!" gumam Seok.

Queen mengirimkan uang sebesar tujuh milliar Dollar.

"Bukankah itu terlalu banyak, biasanya kau Hanay di gajih sebanyak jutaan dollar paling banyak pun hanya 1 milliar?" tanya Seok heran.

"Hahaha, mungkin karna aku berbakat?iya pasti karna aku berbakat!" jawab Kouji senang.

Bersambung!!!

Vote and Comen

Queen and Ten DisciplesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang