Eps 43: Felix William.

45 17 11
                                    

Selamat membaca!!

Hari kian hari aku bersama, Felix aku akhirnya sadar, Felix berbakat dalam bidang kedokteran.

"Keren, kau sudah paham ini?"

"Iya."

"Kenapa kah ingin jadi dokter?"

"Ingin membantu orang, dan... Saya ingin jadi berguna untuk anda, jadi saya akan bisa mengobati anda kapan saja."

"...." Dia anak yang baik.

*Ok! Cerita selesai!

"Ternyata Felix  hangat yan," gumam Yeong.

Aku tersenyum mendengar gumaman Yeong.

_____________________________

Malam harinya pekerjaan mereka bertiga sudah selesai akhirnya mereka istirahat.

Aku tidur sendirian di kamar, aku jadi kembali teringat lagi kisah Felix.

Aku membuka laci lemari ku, dan mencari barang pertama pemberian Felix.

"Ah dapat!"

Aku ingat ini dulu, saat Felix juara gambar di sekolah, gambar itu yang sudah dia serahkan pada guru untuk dinilai, dia curi lagi di kantor guru. Tapi sayangnya dia ketahuan gurunya, untung saja gurunya mau memberikan gambar itu.
Padahal katanya gambar itu mau di pajang di kelas sekolah, tapi Felix tetap tidak perduli.
Sepulang sekolah, dia langsung memberikan gambar itu padaku.
Saat ku tanya kenapa, Felix bilang bahwa aku lebih penting dari pada juara apa pun, ia juga bilang bahwa ia tidak peduli gambarnya di pajang atau tidak, yang penting aku bisa memiliki gambaran nya.

"Felix, gambar pertama yang dia gambar sebuah, rumah sakit."

Setalah lulus SMA dan kuliah selama 2 tahun saja, Felix berhenti, ia bilang ia akan belajar kedokteran langsung dari profesor yang ia bayar.
Hanya perlu 1 tahun Felix mendapatkan sertifikat kelulusan dari sang profesor.
Saat aku tahu aku ikut senang, Felix pasti akan jadi terkenal.

"Saya tidak ingin terkenal!" jawabnya tegas, membuat ku heran.

"Jika saya terkenal, akan banyak para orang-orang merepotkan mendatangi saya, saya hanya ingin membangun rumah sakit kecil-kecilan, dan saya akan bersikap sebagai dokter biasa saja," ucap Felix.

Beberapa bulan rumah sakit Felix akhirnya sudah berdiri, Felix bekerja giat membantu orang-orang bekerja di sana. Ia juga berusaha keras mengobati orang-orang yang sakit.

"Queen! Saat saya berhasil menyembuhkan orang yang sakit, rasanya saya sangat bahagia! Hahahahaha!" tawa Felix nyaring.

Saat aku aku terkejut dengan Felix yang sangat bahagia. Tentu saja aku sebagai gurunya juga ikut bahagia.

"Felix ingat yah, ilmu yang di ajarkan Professor mu dan yang aku ajarkan itu jangan dilupakan."

"Tentu saja tidak!"

Hanya beberapa tahun saja, rumah sakit Felix menjadi terkenal di kalangan para dokter lainnya. Banyak yang ingin menjadi muridnya tapi Felix selalu menolak nya.

Rumah sakit itu terkenal dengan nama pemiliknya yaitu Felix William. Dari pada nama aslinya Rumah Sakit F.X.

"Queen!  Besok hari ulang tahun RS saya, anda harap datang dengan yang lainnya."

"Tentu saja, aku akan menyuruh semuanya datang, tenang saja!"

Saat kami ber 9 datang, ternyata disana hanya ada Felix, kamj sangat terkejut saat Felix bilang bahwa dia ingin merayakan hari pertama hanya bersama dengan para murid lainnya.

"Woah, aku terharu! Kak Felix kau yang terbaik!" ucap Laras.

"Benar! Kak Felix tetap ingat dengan kita yang sudah membantu nya hahaha!" ucap Kouji juga.

Akhirnya kami bersenang-senang saat itu, ke esokan harinya barulah Felix merayakan nya dengan para pekerja di rumah sakitnya.

"... Ku harap Felix masih bisa tertawa riang lagi," gumam ku lalu kembali tidur dengan memeluk gambar tersebut.

Nextt!!!

Queen and Ten DisciplesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang