Eps sampingan :2

126 43 13
                                    

Cerita Queen:

Sebulan sekali aku di perbolehkan keluar dari rumah Ryan, itupun hanya sebentar.
Hari ini ku manfaat kan untuk pergi ke panti asuhan yang aku kelola sendiri, yah, biarpun aku yang membangun nya tapi yang mengurus dan menjaganya bukan aku.
Aku hanya membiayai semua keperluan anak-anak panti.

"Holaaaa..." sapa ku pada anak-anak yang sedang asik bermain.

"Kakak!!" ucap anak-anak itu sambil berlari ke arah ku.

Sebenarnya mereka tidak tahu, jika panti ini aku yang bangun, aku hanya bilang kalo aku ini hanya seorang remaja yang suka mampir ke panti.

"Bagaimana kabar kalian?" tanya ku sambil tersenyum.

"Baik! Kak aku dapat nilai 100 Lo!"
"Aku! Aku juga!"
"Kakak, bisa gak Kaka main kesini lebih sering? kami kangen..."

"Eh.." aku menjawab satu persatu pertanyaan mereka, sambil memandangi penjaga panti.

"Anak-anak, hari ini kalian jangan menyusahkan kakak ana oke?" ucap penjaga panti atau sebut saja namanya (Juve)

Juve adalah anak yatim piatu yang dulu ku temukan saat berada di pasar malam(tempat para pebisnis) aku membelinya di toko bud*k, lalu ku rawat dan sekolah kan.
Sekarang umurnya sudah 27 tahun, yah...
Saat aku membeli nya, dia berumur 10 tahun, dia di rawat sebagai pelayan ku, saat umur 20 ku suruh dia untuk menjaga panti yang sedang ku kelola.
Walaupun hanya sebentar saja sekolah, Juve tetap bersyukur, karna dia menemukan majikan yang baik.

"Kakak ana, mari saya antar ke atas dulu. Anak-anak, kakak nya ibu bawa ke ruangan di atas dulu yah..."

"Yah...." ekspresi anak-anak sedikit kecewa.

______________

"Bagaimana? Apa ada masalah?" tanya ku pada Juve.

"Tidak, anda sangat perhatian pada panti ini, walaupun jarang kesini," jawab Juve manis.

Tidak sia sia dia ku besarkan dan ku sekolah kan, Juve jadi anak yang manis dan lembut, kepribadian nya sangat cocok untuk merawat anak-anak panti.

Aku menyodorkan amplop pada Juve, Juve yang melihat itu hanya menghela nafas.

"Kenapa anda begini, uang yang seminggu lalu anda kirim belum juga habis, masih banyak?"

"Tidak apa-apa, aku lihat anak-anak panti makin bertambah, jadi Juve, apa yang anak panti inginkan belikan saja, sekolah kan mereka, selama yang mereka minta itu tidak membahayakan bagi diri mereka dan orang lain."

"Huh... Baik, Queen, nama anda benar-benar sama dengan sifat anda," puji Juve yang menurut ku itu berlebihan, apalagi nama tersebut, sungguh membebani ku.

Setelah selesai berbicara dengan Juve, aku bermain sebentar dengan anak anak lalu pergi lagi.

"Kakak kapan kembali lagi?"

"Sebulan lagi okei?"

"Yah! Lama sekali! Kaka tinggallah lebih lama..."

"Nanti okei, saat Kaka ada waktu."

_____________

Saat sudah berada di dalam mobil aku memikirkan kembali kata-kata ku pada anak-anak panti tadi, sebenarnya bukan karena aku tidak ada waktu, aku punya sedikit.
Hanya saja dunia luar berbahaya bagiku, salah sedikit saja, orang-orang di dekat ku termasuk anak panti akan dalam bahaya.

End....

Maaf kalo ada salah dalam penulisannya :)

Queen and Ten DisciplesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang