Chapter 1

6K 290 2
                                    

Suara dentuman musik memenuhi satu ruangan ini. Semua yang berada disini merasakan kebahagian, bahkan ada yang mencari kebahagian itu sendiri.

Begitu juga dengan Tay, dia ingin mencari kebahagian itu, mungkin lebih tepatnya mencari ketenangan di tempat yang ramai ini.

Sudah banyak minuman yang dia minum tapi dia masih belum bisa lega. Tak minat pula untuk bergabung bersama orang orang di lantai dansa.

Tay sedikit mendengar pembicaraan dua orang lelaki tak jauh dari mejanya

"liat ituh. Dia sexy banget. Wajahnya sangat cantik. Dia sendirian dan keliatan frustasi, pasti dia habis putus cinta" kata seseorang dengan topi hitam

"kamu tau tipe ku dengan baik ya" kata seorang lain yang menggunakan kemeja putihnya

Kemudian mereka berdua pun tertawa kecil.

"bagaimana kalau kamu hibur dia. Siapa tau dia bisa jadi teman kencan mu malam ini"

Tay mendengar itu semua dengan baik ditengah suara musik yang semakin keras ini.

Tay tidak mengerti mengapa orang orang berpikiran yang buruk dan selalu mengambil kesempatan jika melihat seseorang yang sedang mengalami kesedihan.

Tay melihat seseorang yang menjadi pusat perhatian 2 orang tadi, namun Tay terkejut karna melihat orang yang dimaksud.

Sungguh benar apa yang dikatakan keduanya. Dia begitu indah, tapi terlihat dari wajahnya yang terlalu kentara dia sedang patah hati.

Tay pun tersadar bahwa kedua orang tadi akan mendekati nya dan melakukan hal yang tidak tidak.

Walaupun Tay yakin seseorang itu tidak akan tertarik, tapi entah mengapa kaki Tay tidak bisa mengontrol dan berjalan begitu saja ke seseorang itu.

Tentu saja perbuatan Tay itu tadi mendapatkan kecapan keras dari kedua lelaki tadi. Tapi Tay tak ambil pusing.

Dia menyentuh pundak seseorang itu, dia memakai kemeja coklat garis yang sangat kontras dengan kulitnya yang seputih susu.

"ada apa?" tanya seseorang tadi. Tay pun langsung terpesona dengan seseorang ini.

Tay berdehem sebentar "kamu kesini sendirian?"

Seseorang tadi hanya mengangguk kecil.

"aku juga datang sendiri, jadi bisa aku duduk dengan mu" Tay mempersiapkan diri untuk penolakan

"heem duduk saja" kata nya

Tay terkejut. Tapi kemudian dia duduk di depan orang ini.

Dia meminta tambah minuman lagi di meja ini. Tay membagikan minuman tadi kepada seseorang di depan nya.

Mereka hanya diam beberapa waktu. Tay melihat sosok ini terus menerus, bagi Tay dia seperti memiliki magnet yang membuat matanya tidak bisa berhenti melihatnya.

Namun ketika pandangan mereka bertemu, Tay terlihat gugup sendiri, yang membuat seseorang di depan nya mengkerutkan dahinya bingung

"ada apa?" tanya dia akhirnya

"kita semeja tapi tanpa obrolan"

"tanyakan saja sesuatu, jika ada yang mau ditanyakan"

"aku takut menggangu waktu merenung mu"

Seseorang itu mengangkat bahunya
"jika aku menggangap kamu menganggu gak akan aku ijinin duduk disini"

Tay tersenyum mendengar itu

"namaku Tay"

"aku New" kata lelaki itu. Ya dia adalah seorang lelaki, namun bisa menarik perhatian Tay

"kamu sudah minum terlalu banyak. Lagi banyak pikiran juga kah?" tanya Tay

"gak banyak cuman 1"

"biar ku tebak, baru putus?"

Lelaki tadi menganggukan kepalanya
"dia lelaki egois yang pernah ku temui, semoga saja kesialan selalu datang kepadanya" katanya dengan nada marah

Terlihat Tay sedikit terkejut karena mantan kekasih New adalah seorang lelaki.

"jangan terlalu terlihat galau banget. Dia pasti seneng kalau kamu down gini"

"heem memang aku gak berencana galauin lelaki brengsek itu lebih lama"

"tenang aja aku bakal nemenin kamu sampai puas malam ini"

Kini jam telah menunjukan tengah malam lebih. New sudah mabuk berat dan dia sudah hampir kehilangan kesadaran nya.

Tay pun berinisiatif untuk mengantar New

"New kamu kesini tadi naik apa?"

"aku dianter Lilly. Lilly itu temen ku anak nya cantik, hobi dance tiktok, tukang gosip, terus, cuman dia yang tau hubungan ku sama mantan ku"

kata New dengan meracau dengan posisi kepalanya yang dia jatuhkan diatas meja, dan jarinya yang menunjuk nunjuk ke atap.

"yaudah pulang nya aku antar ya. Kamu tinggal dimana?" kata Tay.

Ya Tay tulus mau mengantar New dia tidak ada niatan yang buruk kepada lelaki ini.

Tapi tidak terdengar jawaban. Tay terus mencoba membangunkan New namun tidak ada hasil.

Tay pun membantu New berjalan, dan membawa tas nya. Susah payah dia memasukan New ke dalam mobilnya.

Dia pun duduk di kursi kemudi, dan New duduk disebelahnya. Tay memasangkan sabuk pengaman di badan New. Dia memandang wajah New kemudian senyum kecil terbit di bibirnya.

Dia mengelus wajah New yang sedikit berkeringat. Dia yang saat itu terlelap terlihat sangat manis. Mantan nya sungguh gila karna meninggalkan New.

Walaupun dia baru sebentar ngobrol dengan New, bahkan ketika New setengah sadar, dia tetap bisa merasakan bahwa New ini orangnya baik dan seru.

"New rumah mu mana?" tanya nya lagi. Tapi New hanya bergerak sedikit dan kembali tidur lagi. Seolah pertanyaan Tay tadi adalah ucapan selamat tidur.

Tay pun terpaksa merogoh ponsel New, tapi sayang nya New tidak membawa ponselnya.

Ah iya tadi kan New bilang dia meninggalkan ponsel nya karna dia galau.

Dasar

Tay pun melajukan mobilnya di tengah malam itu
"kita ke apartemen ku ya New"

LET METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang