02. Monyet-Monyetan

12.5K 515 15
                                    

NACA ELUNA SANJAYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NACA ELUNA SANJAYA

°°°°°°°

02. MOYENT-MONYETAN

Tidak perlu memakan waktu yang lama. Kini Areska dan Aiza telah sampai di tujuannya yaitu Daringga School. Sekolah terelit di indonesia yang di isi oleh murid pintar berprestasi serta anak anak pembisnis kaya. Contohnya seperti Areska dan Aiza.

Tapi tunggu! Areska menghentikan motornya di tempat bukan biasa. Ini bukannya halaman belakang? Di mana jalan yang biasa di gunakan oleh murid-murid yang sering telat untuk masuk ke area sekolah. Termasuk Areska! Murid yang sering bikin masalah di sekolah. Sampai-sampai para guru lelah dengan tingkah Areska. Cowo itu tidak pernah bersungguh-sungguh dengan sekolah.

Hal seperti ini memang sudah biasa untuk Areska. Tidak ada rasa menyesal di hati Areska karena telah terlambat ke sekolah. Terlambat adalah sebagian hobinya. Dan membuat para Guru SMA Daringga lelah!

Jika bukan dari keluarga Sanjaya, cowo bernama Areska itu pasti sudah dikeluarkan sejak dulu. Dan liat sekarang, penampilan Areska terbilang tidak rapih. Seluruh kancing kameja di biarkan terbuka dan menampilkan kaos hitam polos yang membaluti tubuhnya. Itu sudah penampilan sehari-harinya di sekolah, ia tidak peduli dengan komenan para guru tentang nya.

Saking sering bikin onar, hampir setiap hari ada saja murid yang terluka karena dirinya dan di bantu oleh pasukan inti Atgories.

Keduanya turun dari motor sambil melepaskan helm.

"Kok kita kesini?" tanya Aiza sambil merik tembok pembatas.

"Heh cupu! Terus lo maunya kemana?! Ke bawah tanah?" desis Areska dengan kesal, "Eh jangan dulu deh. gue kasian, soalnya lo belum jadi istri sholehah."

Tidak ada jawaban dari Aiza, gadis itu hanya mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut Areska.

Kemudian Aiza seketika di buat kaget setelah melihat Areska yang mulai memanjati tembok pembatas itu.

"Awas kak! Nanti kakak jatuh,"

"Lebay!" umpat Areska. Tidak perlu bertele-tele Areska dengan gampang nya berhasil memanjat tembok itu.

Aiza hanya terdiam dengan ekspresi polosnya. Di atas tembok sana, Areska berdecak sebal melihat Aiza yang tidak berkutik.

"Eh, Cupu Panda! Lo ngapain diem aja kek patung. Kalo mau jadi patung di butik aja sana! Rumayan berguna, kan!" celoteh Areska.

Aiza sedikit tersentak kaget dengan teriakan Areska.

Detik selanjutnya bibir Aiza mengerecut sedih. "Tapi Aiza manusia, bukan patung. Gimana dong?"

Areska mulai jengah! Besok-besok ia akan ajari cara menjadi murid tukang bolos.

"Jadi malin Kundang duli sana!" kata Areska dengan nada ngegasnya,

ARESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang