50. Pagi Yang Imut

2.2K 154 14
                                        

HALLO GUYS!

SELAMAT DATANG!

TERIMA KASIH ATAS DUKUNGANNYA!

TINGGALKAN JEJAK VOTE AND KOMEN, YA!

KOMENTAR YANG BAIK : MENGOMENTARI FARAGRAF DARI PART INI.

AYO DONG, SEMANGAT VOTE AND KOMENNYA!

JANGAN LUPA FOLLOW WATTPAD Mocania

🚫DILARANG PLAGIAT

[TOLONG BIJAK SEBAGAI PEMBACA YANG BAIK. DILARANG MENIRU ADEGAN YANG TAK PANTAS DITIRU.]

HAPPY READING!

50. PAGI YANG IMUT

Aiza tersenyum riang tetkala memberikan bando telinga kelinci dan kucing kepada anggota inti ATGORIES dan dua puluh pasukan ATGORIES.

Posisi mereka ada di taman tempat joging. Kebetulan ini hari minggu. Mendadak Aiza ingin mengajak anak buah suaminya lari pagi.

Entah ini kesialan mereka atau apa, mau tak mau mereka merelakan harga dirinya demi ratu ATGORIES. Siapa yang tidak kenal dengan Gangster ATGORIES?

Pagi ini image mereka akan hancur. Mereka yang terkenal ganas akan berubah menjadi imut seperti anak babi --- anak kucing maksudnya.

"Lihat Aiza, kayak gini caranya!" Saat ini Aiza yang berdiri didepan segerombolan bujang ATGORIES lantas memberi conto, meletakkan bando telinga kucingnya ke atas kepala. "TARAAA!" seru Aiza.

Dengan wajah tertekan tanpa menimbulkan senyuman mereka mengangguk. Tapi jujur, dari dalam lubuk hatinya mereka berteriak sebab kelucuan Aiza yang begitu manis.

"Ayo pasang, Kakak!"

"Tapi mulutnya harus senyum, ya!"

"Iya..." jawab mereka lemas, namun kompak.

"IH JELEK, AH! SENYUMNYA MANA?! AIZA BILANG SENYUM, IH..."

"SIAP CANTIK!"

Kekompakan mereka patut mendapatkan penghargaan. Tidak perlu sih. Tapi, dengan serempak anak-anak ATGORIES yang hadir atas undangan Aiza lantas cepat-cepat mengenakan bandonya masing-masing tak lupa diiringi senyum pefsodent.

Sungguh, rasanya ingin bunuh diri ketika semua orang yang ada disana menertawakan mereka.

Dan jujur, dengan bando unyu-unyu itu para bujang ATGORIES jadi percis kayak anak kucing yang telantar tanpa makanan.

Gara menoleh, lalu menahan tawa gelak nya setelah melihat Edgar yang menggunakan bando telinga kelinci warna pink unyu. "Ed, lo mirip kayak anak kelinci ke jedot tembok. Datar amat muka lo!"

Edgar diam, malas meladeni Gara.

Rain menampol kepala bagian belakang milik Gara. "Kalo lo mirip Mang kitty!"

"Bacot!" tegur Cakra, melirik tajam ke arah dua temannya itu.

"Eh, cantiknya Aa. Itu satunya lagi buat siapa?" tanya Gilan, menunjuk ke arah bando telinga hitam dari tangan mungil Aiza.

ARESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang