"Bukannya ada yang rawat. yang ada malah Areska yang ngerawat. serasa punya anak lagi kalo gini mah!" kesal Areska.
°°°°°°
Menikah saat usia muda? Menjadi suami dari gadis merepotkan yang memiliki sifat polos plus bego, kekanakkan pula!
Sungguh, it...
Gadis cantik berkulit putih serta pemilik pipi chubby kini telah menjadi sorotan cowo-cowo Dirangga School. Langkahnya begitu ceria menggambarkan sosok yang aktif. Dan itu sangat menggemaskan bagi cowo-cowo disana. Gadis itu berjalan menyosori lorong menuju halaman belakang.
Sesekali ia membalas sapaan para murid dengan ramah. Senyuman yang terukir di bibirnya membuat para siswa semakin terpesona menggila. Untuk saat ini mereka sedikit berani menyapa Dia-Aiza, karena kebetulan didekat gadis itu tidak ada Areska. Coba saja kalo ada? Mereka tidak akan melakukan hal itu.
"Kak Areska pasti suka!" Aiza menatap sebuah bekal yang tadi pagi ia buat untuk Areska.
"Za! Jangan ngomong sendiri, ah! Gue jadi takut nih." ujar Meira yang ada disampingnya.
Aiza menoleh dan menatap Meira sebal, serta sedikit menarik bibirnya kedepan. "Mei gak usah sok polos deh! Aiza tau kok pasti Mei ngerti sama apa yang dilakuin Aiza tadi. Ini tuh Aiza lagi kasmara." sahut Aiza.
"Beuh ... Mantap bocil!" seru Felly menatap Meira dengan tatapan mengejek.
"Apaan sih," malas Meira.
Felly yang cekikikan tiba-tiba tak dengan menemukan sosok Putri and Gengnya sedang ada didekat loker. Putri berdiri tepat dihadapan loker Areska. Dan anehnya gadis itu seperti menempelkan secarik kertas disana.
Decakan kasar dari Felly membuat kedua sahabatnya kompak menoleh.
"Kenapa lu?" tanya Meira bingung.
"Za, tuh liat!" tunjuk Felly kearah Putri.
Aiza langsung mengituti arah yang ditunjukkan Felly.
"Eh, itu lagi ngapain? Bukannya itu loker cowo, ya?" cengo Aiza.
"Oh no! Za, itu loker suami lo!" antusia Meira.
"Hah?" Aiza masih loading sampai sekarang.
"Punya Kak Areska, Za!" Felly sedikit berteriak.
"Lama, ah! Labrak yuk!" Meira menarik Aiza, membawa gadis itu mendekat pada Putri diikuti Felly.
Disana Aiza pasrah. Ia tidak mengerti apa-apa. Tapi setelah sudah dekat, baru Aiza mengerti.