12. Bangun

7.4K 396 16
                                    

"Jangan tinggalin aku, ya, Kak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan tinggalin aku, ya, Kak ..."

*****

Happy reading!

12. BANGUN

Perlahan kedua mata yang sudah lama tertutup kini terbuka. Penglihatan nya sedikit kabut. Dengan pelan-pelan dia mengerjap kan kedua mata untuk memfokuskan penglihatannya.

Hanya suara monitor yang mengisi telinga gadis itu.

Tangan putih serta mungil itu mulai bergerak pelan.

Pergerakan tangan kanannya tak sengaja menyentuh sesuatu. Karena penasaran, dia menoleh dan mendapatkan sosok lelaki yang tertidur di sebuah kursi. Letak kepala lelaki itu berada di atas bed tepat berdekatan dengan tangan kanan gadis itu.

Dia---Aiza Aneisha Sanyaja.

Bibir mungil Aiza bergerak seolah memanggil nama Areska. Ya, sosok lelaki yang kini tertidur itu adalah Areska Sanjaya, lelaki yang kerap menjadi sang Suami Aiza.

Hatinya menghangat melihat pemandangan ini.

Sekilas, mata Aiza terpejam. Dan mengalirkan setetes air mata di pipi.

Tentu Aiza masih mengingat kejadian malam itu. Malam yang dia pikir akan menjadi malam yang mengesankan. Serta Malam yang indah. Tapi ternyata dugaan nya salah. Tidak ada malah terindah. Dia malah mendapatkan malam mengerikan, serta menyedihkan.

Secara hati-hati, tangan gadis itu bergerak mengelus puncak kepala Areska dengan lembut dan penuh rasa kasih sayang.

Tiba-tiba Areska terbangun karena merasakan sesuatu berada diatas kepalanya.

Betapa kaget dan sedihnya Areska setelah melihat Aiza tersadar dari koma. Spontan Areska bangkit, lalu mengelus rambut Aiza sangat halus.

"Aiza..." Areska tersenyum senang. Sangat senang, hingga tidak bisa berkata-kata lagi.

Segera Areska menekan tombol call button yang berada tidak jauh dari tempat tidur Aiza.

Usai itu, Areska menggenggam tangan Aiza dengan senyuman yang tidak pernah pudar. Tatapan Areska teramat begitu lekat. Sementara Aiza sama sekali tidak berekspresi sedikitpun. Di karenakan kondisinya sangat lemah. Jangan kan berekspresi, berbicara saja terasa sulit, seakan membisu.

"Za, akhir nya lo sadar."

"Gue kangen sama lo," ungkap Areska.

ARESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang