13. Mau Kemana, Sayang?

9.9K 396 22
                                    

"Mau kemana, sayang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau kemana, sayang?"

°°°°°
Happy reading!


13. MAU KEMANA, SAYANG?

Tiga malam sudah terlewatkan. Jujur, Aiza sangat bosan tinggal di rumah sakit. Tidak ada yang seru. Setiap hari harus makan obat, makan bubur dan memakan sesuatu yang tidak enak. Intinya, makanan rumah sakit tidak ada yang enak!

Karena Aiza tidak memakai infusan lagi, jadi gadis itu sedikit merasa bebas. Seperti sekarang, dimana sekarang ia berjalan mengelilingi taman rumah sakit bersama Areska.

"Aiza! Jangan lari-lari, Nanti jatuh!" omel Areska, melihat Aiza berlari menuruni anak tangga.

Tepat disalah satu anak tangga, Aiza menghentikan langkah nya. Ia mengunyah satu buah roti coklat sambil meni'mati indah nya alam ciptaan tuhan. Danau yang di batasi dengan pagar terlihat indih saat malam. Di tengah gelap nya malam, ribuan kunang-kunang berkumpul di dekat danau. Seakan memberi sinar disana.

"Uwahh..."

Aiza benar-benar takjub akan keindahan danau tersebut. Baru kali ini ada rumah sakit yang memiliki taman seindah ini.

"Liat, Kak! Banyak kunang-kunang!" teriak Aiza, dengan mata berbinar.

Bola mata Aiza beralih memandang bintang-bintang yang kini telah menyinari langit di malam hari.

"Waaah! Bintang nya juga banyak. Aiza suka, ih!" seru Aiza.

"Cantik, ya!" Sesaat Aiza menolehkan kepalanya kearah belakang. Terdapat Areska yang sedang menuruni anak tangga.

"Hm, Cantik kayak lo." kata Areska.

"Serius?!" tanya Aiza.

Lagi-lagi Aiza menolehkan kepala nya kearah belakang. Dimana Areska sudah berdiri di belakang nya. Aiza udah pendek, malah makin pendek sekarang! Pasalnya, Areska menginjak anak tangga sebelum anak tangga yang kini Aiza injakkan.

Areska tersenyum hangat, "Iya, Za. Serius kok."

Aiza tertawa kecil, "Makasih!" ujar Aiza sebelum kembali menatap bintang-bintang.

Aiza yang fokus memandang bintang, berbeda dengan Areska. Cowo itu lebih suka memandang Aiza. Meski hanya bagian belakang saja. Tapi, pandangan yang ia lihat sekarang tidak kalah indah dari bintang-bintang.

"Kalo gak ada bintang sama bulan, pasti malam bakal semakin gelap. Iya, kan, Kak?" tanya Aiza lagi, namun kini gadis itu tidak mengalihkan pandangan.

ARESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang