09. LUKA & KECEWA
Sudah tujuh belas menit berlalu waktu istirahat. Sejak bel berbunyi seluruh murid berhamburan keluar kelas, dan pergi ke kantin. Namun berbeda dengan Areska. Cowo itu masih betah bermain game di dalam kelas.
Ada banyak pikiran dibenak Areska. Soal kemarin. Tadi pagi ia melihat motornya sedikit rusak entah kenapa. Areska tidak ingat apa-apa soal semalam.
Hari ini juga sepertinya Areska sedikit galau. Ia galau karena sikap Naca tadi pagi sedikit aneh. Pagi itu Naca tidak banyak bicara. Sekedar mengeluarkan dua kata, tiga kata. Dan keanehan itu juga ada pada diri Aiza.
Areska heran dengan dua wanita itu. Naca bersikap seoalah dirinya melakukan kesalahan. Tapi sejauh yang ia ingat, ia sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun.
Mood Areska hari ini benar-benar jelek. Ia menghela nafas dengan kasar sampai bangkit dari tempat duduk. Lalu berjalan kearah pintu keluar.
Saat ingin melangkah keluar, tiba-tiba Mario datang menghalangi jalannya.
Satu alis Areska terangkat, "Minggir!"
"Santai atuh, bos."
Areska mendengus pelan. Kali ini Areska tidak ingin banyak bicara, marah pun rasanya malas.
"Bos! Lo tau gak, tiga hari yang lalu si Alex udah bebas dari penjara."
"Hm... Gue tau kok. Sekarang lo minggir!" ujarnya santai.
"Tunggu dulu!"
"Nih," Mario menyodorkan kotak bekal nasi yang sama seperti kemarin yang Aiza berikan, "Dari ibu bos!" kata Mario memberitahu.
"Lo nggak mau?" tanya Mario.
Bukannya menjawab, Areska malah terdiam sambil memandang kotak bekal itu.
"Atau mau di kasihin sama Aliqa lagi?"
Areska mulai melirik Mario kembali, dan akhirnya bersuara. "Mana dia?"
Pertanyaan Areska membuat kening Mario mengerut.
"Dia siapa? Aliqa?" tanya Mario, bingung.
Areska berdecak kasar. Ia menatap Mario kesal karena sendiri tadi cowo itu terus membawa nama Aliqa.
"Aiza nya mana?!" tanya Areska sangat ketus.
"Oo ... Aiza, kirain Aliqa. Lo sih keseringan nanyain Aliqa. Apa-apa Aliqa, hehe." cerocos Mario, semakin membuat Areska jengah.
"Cepetan jawab!" ujar Areska, galak.
"Iya-iya, bos. Sabar dong," ucap Mario sedikit kesal. "Tadi sih Ibu bos lagi di kantin. Sekarang gak tau, mungkin udah pergi."
Selesai mendengarkan, Areska langsung menggeser tubuh Mario dengan kasar. Lalu pergi dari sana meninggalkan Mario yang tengah melongo.
"Lah, ini gimana?" Mario sepertinya linglung sambil menatap kotak bekal dari Aiza.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARESKA
Teen Fiction"Bukannya ada yang rawat. yang ada malah Areska yang ngerawat. serasa punya anak lagi kalo gini mah!" kesal Areska. °°°°°° Menikah saat usia muda? Menjadi suami dari gadis merepotkan yang memiliki sifat polos plus bego, kekanakkan pula! Sungguh, it...