"Bukannya ada yang rawat. yang ada malah Areska yang ngerawat. serasa punya anak lagi kalo gini mah!" kesal Areska.
°°°°°°
Menikah saat usia muda? Menjadi suami dari gadis merepotkan yang memiliki sifat polos plus bego, kekanakkan pula!
Sungguh, it...
HUAAA, GUYS! GAKNYANGKAUDAH 10 K AJA. THANK, YA! BAGI AUTHOR BARU KAYAK AKUSEGITUTUHBIKIN HAPPY. YA, WALAUPUNVOTENYAGAKBANYAK.
JADI, AYOKERJASAMANYA. KALIAN VOTE SETIAP PART CERITAKU, YA! SERUINJUGACERITAKU INI SAMAKOMENAN KALIAN.
KALIAN BOLEHAJAKTEMEN KALIAN BUATBACACERITAAKU INI.
TERIMAKASIHBANYAK!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ikutisajapermainansaya. Saya akan bermainsecarabersembunyi."
AKUPENGENCEPET-CEPETPUBLISCERITA INI. KAPAN, YA? KIRA-KIRA KALIAN SETUJUGAKKALOAKUPUBLISCERITA INI DALAMWAKTU YANG DEKET?!
SELAMATMEMBACA!
25. MOTOR HITAM
Di ruangan gelap tanpa lampu, namun di terangi dengan sinar matahari yang memancar lewat jendela. Di sana lah tempat Areska menginterogasi lima pemuda yang kebetulan datang ke markas GLABACK.
Areska duduk di salah satu kursi. Ia sandarkan punggungnya ke kepala kursi. Kedua tangannya terlipat di depan dada.
"Siapa kalian sebenarnya?! Jawab!" tanya Areska sedikit membentak. Pasalnya sudah berkali-kali setiap kali di tanya, mereka selalu diam.
Seperti sekarang ini. Mereka masih enggan untuk menjawab. Walaupun rasa takut melihat tatapan maut Areska.
"Mar, cambuk!" perintah Areska.
Dan ini sudah ke sekian kalinya mereka menyambuk lima pemuda tersebut.
Mario mengangguk. Dia melaksanakan perintah di bantu oleh anggota lain. Tiga pemuda yang sudah terikat penuh luka di kursi kini di cambuk habis-habisan.