32. Pertemuan

2.6K 189 13
                                    


HALLO GUYS! SELAMAT DATANG!

HARAP BIJAK DALAM MEMBACA YA! DAN, JIKA ADA KESALAHAN DALAM PENULISAN MOHON DI MAKLUMI!

WAJIB VOTE + KOMEN!

OKE, LANJUT!

"Kamu nggak boleh menjauh, karena kamu akan tetap menjadi yang terpenting buat aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu nggak boleh menjauh, karena kamu akan tetap menjadi yang terpenting buat aku." —Areska Sanjaya

32. PERTEMUAN

Areska melajukan mobil sport-nya yang memiliki warna merah. Dia terus melewati beberapa jalan raya menuju rumah Gladys untuk menjemput Aiza yang sedang main di sana.

Tepat di jalan sepi ia tak sengaja menabrak satu buah mobil hitam di depannya. Tabrakan itu tidak terlalu keras. Mungkin hanya sekedar menimbulkan sedikit kerusakan di bagian belakang mobil hitam itu.

"Shit!" umpat Areska, sambil membanting stir mobil cukup keras.

Entah kenapa ia bisa seceroboh ini. Sebelumnya belum pernah ia melakukan kesalahan seperti ini. Pemilik dari mobil tersebut keluar menghampiri mobilnya ditemani dengan tatapan sengit siap untuk mengomel.

Melihat sang pemilik itu justru membuat rasa bersama dalam diri Areska menghilang. Ia tersenyum tipis, lalu membenarkan kaca mata hitam yang ia gunakan.

Areska mekenan tombol di sampingnya otomatis membuat kaca mobil terbuka.

Areska menoleh, "Apa kabar Alex?"

Ya, sang pemilik dari mobil yang telah tertabrak mobil Areska adalah Alex Marganta. Musuh bebuyutan Areska sejak dulu hingga saat ini.

Mengetahui bahwa itu Areska lantas Alex berdecak marah. Rasa bencinya terhadap Areska semakin tinggi. Areska bisa melihat rahang Alex mulai mengeras.

"Tanggung jawab, dan minta maaf serakang sama gue!" suruh Alex, agak menyentak.

Areska mengangkat satu alisnya dengan angkuh. "Butuh uang berapa?"

"Bukan cuma uang! Tapi lo harus minta maaf sama gue!" Alex menekan di setiap katanya penuh amarah.

"Seharus itu?" tanya Areska, membuat dada Alex memanas penuh Amara di dalamnya.

"Minta maaf sekarang juga!"

"Nanti gue kirim uang gantinya." ujar Areska terlihat kalem.

"Gue bilang minta maaf, bangsat!" bentak Alex, sambil meninju mobil milik Areska.

Perilaku tidak senonoh itu tidak bikin Areska marah atau kesal. Malah cowo itu menarik sudut bibirnya. Alex saat ini benar-benar dibuat marah akan tingkah keras kepala Areska.

"Sorry, gue gak suka di paksa buat minta maaf." ucap Areska.

Alex memuta kedua bola matanya jengah, "Jangan main-main sama gue, brengsek!" sentaknya.

ARESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang