43. Bazar Malam

2.3K 185 13
                                    


HALLO SEMUA!

APA KABAR?

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN, YA! GRATIS KOK...

DAN, KALIAN BISA PROMOSIIN CERITA INI KE TEMAN DEKAT KALIAN.

KALIAN BISA BIKIN KONTEN CERITA ARESKA, JANGAN LUPA TAG INSTAGRAM @MOCANIA

SIAP MENUJU ENDING?

OKE!

[TOLONG BIJAK SEBAGAI PEMBACA YANG BAIK. DILARANG MENIRU ADEGAN YANG TAK PANTAS DIRITU.]

TERIMA KASIH ATAS DUKUNGANNYA!

HAPPY READING!

HAPPY READING!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 

"Seindah itu efeknya mencintai kamu. Sehingga hari-hari buruk aku pergi, dan berubah menjadi hari-hari baik." —Areska Sanjaya

43. BAZAR MALAM

Kiya menyapa Aiza ramah. Naasnya Aiza malah memasang wajah cemberut tanda tak suka.

"Heh, gak boleh gitu sayaaang. Senyum dong," titah Areska, dengan membisik didekat telinga kanan gadis itu.

Terpaksa Aiza menarik bibirnya untuk tersenyum. Walau tipis. Lalu Areska lebih dulu duduk dekat Kiya, dan Aiza ikut duduk didepan Areska. Kalau boleh jujur, Areska menjadi sedikit terganggu apalagi gadis itu duduk didepannya yang otomatis menghalang pemandangannya pada layar laptop.

Ya, tak masalah. Daripada gadis ini nangis lagi.

"Oke, lanjut." kata Kiya.

"Hm," Areska berdeham seraya mendudukkan istri dipahanya agar lebih leluasa. Repot sekali, terutama kuping kelinci pada piyama Aiza.

ARESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang