08. Luka Yang Sama

6.4K 406 10
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



08. LUKA YANG SAMA

Seorang lelaki berjaket hitam dengan kepala yang tertutup oleh kupluk dari jaketnya tengah masuk kedalam mansion mewah. Mansion yang dijadikan tempat khusus untuk Geng ATGORIES. Dan Mansion itu juga merupakan tempat yang dibangun oleh para leluhur ATGORIES.

Suasana didalam cukup hening. Karena semua anggota ATGORIES sedang berada di satu ruangan yang akan dikunjungi olehnya.

Tepat didepan pintu yang terbuat dari besi, ia mengulurkan ibu jarinya pada alat pemindai sidik jari. Detik selanjutnya proses loading mencapai angka 100 persen.

Pintu pun terbuka. Saat ia masuk, ia sudah mencuri perhatian seluruh anggota ATGORIES yang tadinya berdiri menghadap sebuah kotak penjara yang cukup besar.

Ternyata ruangan besar ini khusus untuk mengurung musuhnya.

Semuanya tampak memberi celah untuk ia melangkah kedepan kearah penjara yang dibiarkan terbuka.

Tak perlu berpikir panjang, ia berjalan masuk ke dalam penjara. Dimana didalamnya terdapat seorang lelaki yang sudah diikat di sebuah kursi. Dihadapan lelaki itu ada sebuah kamera yang sengaja disimpan disana dan melangsungkan live khusus untuk di perlihatkan kepada Geng Zaver.

Dimarkas Geng Zaver semunya tampak kaget. Tidak percaya jika orang pedalaman bisa mengkhianati mereka.

Lelaki yang terikat itu merinding seketika. Ketakutannya semakin besar setelah melihat kedatangan lelaki yang kini berdiri dihadapannya dengan tatapan sinis.

"Selamat datang Radja Sarakta."

"R-res," Nada bicara Radja bergetar ketakutan.

Ya, lelaki berjaket hitam itu adalah Areska Sanjaya.

Ia menampilkan senyum menyeringai di bibirnya. Senyuman yang membuat Radja semakin menggidik ngeri. Senyuman yang akan menyambut bencana besar untuk Radja.

Radja mendadak bisu. Sebelum Areska hadir disini, Radja terus mengoceh meminta pembelaan pada Geng Zaver.

Sesaat Areska menoleh pada Cakra lalu tertawa kecil.

"Nggak nyangka, udah sekian lama akhirnya ada juga yang mengisi ruangan ini."

"Selamat Radja,"

Usai berkata, Areska lebih mendekati Radja. Tubuhnya membungkuk dan wajahnya kini berada dihadapan Radja dengan senyum kematian yang tak kunjung hilang.

"Lain kali hati-hati kalo mau maen-maen sama gue. Gue orangnya suka pura-pura Bego." ucap Areska, sambil menepuk pelan pipi kanan Radja secara berulang kali.

Pasukan Atgories sangat puas melihatnya. Tapi tidak sepenuhnya puas. Semuanya belum selesai di sini saja.

Setelah itu tubuh Areska kembali menegak. Tatapannya masih mengarah pada Radja. Sedangkan tangan kanannya ter-ulur didekat Mario. Tentu Mario peka apa yang Areska maksud. Dia langsung menaruh kan pisau bayonet tepat diatas telapak tangan Areska.

ARESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang