22. Selamanya

3.9K 253 19
                                    

ASSALAMUALAIKUM WR WB

KETEMU LAGI HEHE,

SUKA GAK SAMA ALUR CERITA INI?

GUYS, PASTI KALIAN GAK NGERTINKAN SAMA HUBUNGAN KELUARGA ARESKA. AKU TEBAK PASTI KALIAN MIKIR NACA ITU ANAK ARESKA ATAU BUKAN?

OKEY! SABAR YA... DIKIT-DIKIT KALIAN BAKAL NGERTI KOK.

NANTI DI PART SELANJUTNYA KALIAN PASTI NGERTI.

POKOKNYA KALO ADA YANG GAK NGERTI, IKUTIN TERUS AJA CERITA INI. NANTI JUGA TERUNGKAP.

OH IYA, MAKASIH YA ATAS 8 K NYA! LOVE YOU...

OH IYA, MAKASIH YA ATAS 8 K NYA! LOVE YOU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




22. SELAMANYA

Kali ini, di tengah-tengah sejuknya angin malam yang begitu nyaman, Areska begitupula Aiza berada di taman rumah. Duduk di atas karpet tipis kotak-kotak. Tersedia juga cemilan-cemilan favorite mereka. Dan minuman hangat sebagai penambah.

Areska menoleh dan tersenyum hangat kepada Aiza yang kini asik memandang bintang-bintang yang bercahaya di atas langit gelap.

Posisi mereka sedang tiduran. Areska rela lengan kanannya di jadikan bantal untuk gadisnya itu. Tentu agar gadisnya nyaman.

Semakin di perdalam tatapan, Areska benar-benar takjub akan setiap bentuk wajah Aiza. Matanya sangat indah, bulu matanya lentik, dan lagi hidungnya mungil namun tajam.

Selanjutnya, tatapan Areska turun tepat kearah bibir kecil dan plum Aiza. Walau tidak memakai lipstik ataupun liptint, bibir gadis itu tetap berwarna segar.

Reflek Areska menelan Saliva nya sendiri. Jujur, bibir merah itu begitu menggoda. Maklum, Areska cowo normal.

"Lucu-lucu bintangnya, ya?" Aiza tepat menoleh.

Kini jantungnya sudah tidak baik-baik saja. Jarak wajah keduanya teramat sangat dekat.

"Kenapa, ngedadak jadi patung?" kekeh Areska.

Aiza masih diam membeku di tempat. Sampai Areska mengalihkan pandangan. Ia menatap seluruh bintang yang bersinar indah.

"Pengen punya anak segitu. Kamu mampu, gak?"

ARESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang