10. Penyesalan

7.7K 424 17
                                    

"Aku akui, aku adalah lelaki brengsek yang bodohnya menyia-nyiakan wanita yang selalu sabar menghadapi keegoisan yang aku buat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akui, aku adalah lelaki brengsek yang bodohnya menyia-nyiakan wanita yang selalu sabar menghadapi keegoisan yang aku buat."

"Aku menyesal, sangat menyesal."

-ARESKA SANJAYA-

***

10. PENYESALAN

"Nak, jadilah lelaki hebat yang tidak pernah mau menyakiti perasaan perempuan. Ingatlah, perempuan itu memiliki hati yang lemah dan mudah tersakiti. Jangan sekali-kali kamu berani membuat perempuan menangis karena sikap mu. Jaga perempuan, sayangi perempuan, berilah mereka kenyamanan. Dan ingat, sosok perempuan lah yang telah berjuang melahirkan mu. Dan nantinya, sosok perempuan lah yang akan berjuang melahirkan anakmu."

Amanah itu, amanah dari mendiang Ibu yang dulunya tidak pernah Areska lupakan kini terlupakan. Tapi setelah kejadian yang menimpa pada Aiza lantas membuatnya langsung teringat dengan amanah itu.

Areska menyesal. Ribuan penyesalan kini menyerang dirinya. Ia menyesal dengan semua perbuatannya selama ini pada Aiza. Menyakiti gadis sebaik Aiza, sesetia Aiza. Areska menyesal!

Cowo itu memejamkan matanya dengan punggung yang disandarkan pada tembok rumah sakit di depan ruang oprasi. Cairan bening yang berasal dari kedua matanya tak kunjung berhenti mengaliri ke area pipi Areska.

Kedua tangan Areska mengepal kuat. Ia marah. Ia marah terhadap dirinya sendiri. Merasa bahwa selama ini ia berpilaku buruk, sangat buruk.

Sekarang ia memperbanyak berdo'a untuk keselamatan Aiza.

"Maafin Areska, Ma ... Maaf..."

Aliqa yang duduk dikursi yang sudah disediakan merasa kasihan melihat keadaan Areska. Belum pernah ia melihat Areska sesedih ini. Areska yang ia kenal adalah lelaki kuat dan tegar dalam situasi apapun.

ARESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang