35. Hai Daddy!

4K 185 22
                                    

HALLO GUYS!

KALAU BACA JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA...

CHAPTER TERPANJANG MENURUTKU! MENURUT KALIAN SETIAP PART DI CERITA ARESKA INI TERLALU PANJANG ATAUBTERLALU PENDEK?

OKE, AKU HARAP KALIAN ANTUSIAS DALAM MEMBACA PART INI, BIAR AKU MAKIN SEMANGAN NULISNYA!

[TOLONG BIJAK SEBAGAI PEMBACA YANG BAIK. JANGAN MENIRU ADEGAN YANG TAK PANTAS DI TIRU]

HAPPY READING!

Daddy are you okey? -Aiza Aneisha Sanjaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daddy are you okey? -Aiza Aneisha Sanjaya

35. HAI DADDY!

Beberapa peluru mengenai tubuh bodyguard Ergo saat mereka anak buah Ergo hampir menembak Areska. Tembakan tersebut adalah ulah pasukan inti yang buru saja datang ke sana. Dan berdiri di belakang Areska.

Hal paling mengejutkan bagi Ergo, pasukan inti telah membawa dua belahan jiwanya. Tentu dia adalah istri dan anaknya. Istrinya menatap sendu kearah Ergo, mengharapkan pertolongan. Sementara anaknya menangis.

"Dasar licik!" teriak Ergo, marah.

"Turunin senjata kalian, atau istri dan anak lo mati di depan mata lo, brengsek!" Areska menatap Ergo datar tanpa ekspresi.

Sungguh, kepala Ergo ingin pecah rasanya melihat istri dan anaknya yanf tidak bersalah malah dijadikan umpan. Ergo lebih was-was saat Mario menekankan pisaunya pada leher istri Ergo.

"Oke! Saya akan men---"

Sengaja Ergo tak melanjutkan ucapannya karena mendengar suara helikopter yang jika di dengar keberadaan helikopter itu seperti berjarak dekat. Ergo minta berbalik badan. Dia dibuat semakin shock kala mendapati helikopter yang tengah mengeluarkan cairan mematikan pada seluruh kebun yang Ergo miliki.

Ergo frustasi, dia kembali berbalik menghadap Areska. Lalu menyuruh anak buahnya untuk menurunkan semua senjata. Dan benar saja mereka langsung menurut.

"DASAR LICIK! JANGAN COBA-COBA MELUKAI KELUARGA SAYA! MEREKA TIDAK BERSALAH. TAPI SAYA YANG BERSALAH!"

"DAN SURUH MEREKA BERHENTI MERUSAK KEBUN SAYA, ARESKA!" teriak Ergo, sambil menunjuk kearah halikopter itu.

"Tenang, Om. Jangan terlalu panik." ujar Areska sambil tersenyum.

"Itu hanya sedikit pelajaran atas kelakuan Om yang telah membunuh ayah gue." jelas Areska, hendak berjalan mendekati Ergo.

ARESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang