[ 67 ] Pingsan.

263 22 1
                                    


***

"Alexa!!!..." Pekik Aluna melihat Alexa sudah tergeletak. "Alexa....lo kenapa??"

Dia mengoyangkan badan Alexa. "Alexa bangun lo kenapa?? Alexa..."

"Jangan buat gue takut lo kenapa??"

"Lex..."

"Alexa...akhhh...."

Menahan sakit di perut-nya saja dia tidak bisa ditambah sekarang dia melihat  kondisi Alexa yang seperti ini.

Hanya satu yang perlu diketahui bahwa yang pingsan kali ini bukan Aluna melainkan Alexa.

Aluna langsung memencet tombol lift lalu mengedor-gedor pintu-nya karena tidak terbuka dari tadi.

Semakin cemas dengan kondisi Alexa dia  mencari ponsel-nya dan langsung menghubungi Bima.

"Hallo...Bim.."

Aluna menelepon Bima dengan terbata-bata hingga dia sulit untuk menyusun kalimat karena panik.

Setelah memberi tahu posisi yang tepat dimana keberadaan mereka, dia menjatuhkan ponsel-nya begitu saja, lalu mendekati Alexa dan memegang tangan-nya. "Loo sebenernya kenapa sihh??"

Dengan begetar Aluna merapikan rambut Alexa yang menutupi wajah-nya.

Saat kulit mereka bersentuhan Aluna bisa merasakan wajah Alexa yang basah dipenuhi keringat.

Dia langsung mengelap keringat Alexa dengan lengan baju-nya.

Ting!!

Pintu lift terbuka, Aluna menoleh mendapati banyak orang yang sudah menunggu untuk masuk ke dalam lift.

"Kenapa Mbak??" Tanya salah satu wanita paruh baya, Aluna tak menjawab membuat mereka bertanya-tanya.

Yang lain-nya pun berseru. "Tolong panggil satpam, ada yang pingsan."

Orang-orang yang didepan lift sibuk membantu dengan berteriak memanggil satpam.

Setelah beberapa satpam datang, dia melihat Alexa yang tergeletak di pangkuan Aluna.

Salah satu satpam masuk berniat menyentuh Alexa yang langsung dicegah Aluna. "Maaf Pak tidak apa-apa, teman saya sebentar lagi datang, saya menunggu dia saja."

Satpam mengangguk mengerti tapi dia juga harus melihat situasi di depan lift yang dipenuhi banyak orang. "Iya Dekk tapi dipindahkan dulu teman-nya ini, lihat banyak orang yang antri ingin menaiki lift."

Aluna merasa bersalah dan meminta waktu sebentar. "Maaf menganggu Pak.. sebentar saja---"

"Awass...permisi....permisi." Tak lama suara orang yang dia kenali terdengar.

Benar saja Bima datang bersama Arsan setelah menerobos melewati orang-orang yang berada di pintu lift membuat Aluna bernafas lega.

Rasa khawatir terlihat di wajah Bima. "Kenapa??"

Tak menutup kemungkinan jika Bima benar-benar menyukai Alexa.

Sedangkan Aluna hanya bisa menatap Bima dengan mata berkaca-kaca. "Lo gapapa." Bima memegang pundak Aluna.

Aluna menjawab dengan mengeleng lalu tatapan-nya beralih ke Alexa.

Tanpa basa-basi dia mengendong Alexa sedangkan Arsan menuntun Aluna karena  perut-nya masih sakit akibat lari-lari tadi.

****

Dengan wajah khawatir dia menunggu Alexa, dia juga sudah menghubungi Mama-nya.

AlunaLexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang