[ 55 ] Hamil.

334 18 7
                                    


"Terus pas lo tau, lo bisa apa? Lo bisa bantuin gue? Ga bisa kan jadi apa untung-nya kalo lo tau."

***

Apa yang baru saja di dengarnya ini? Aluna berharap ini hanya sebuah mimpi.

Tapi ternyata ini benar-benar nyata bukan mimpi atau sebuah khayalan. 

Huft....

Ada rasa kecewa disana namun disatu sisi dia juga merasa khawatir.

Tanpa sadar bayang-bayang kejadian tadi terus menganggu fikiran Aluna.

Flashback On.

Waktu-nya untuk istirahat telah tiba, sekarang mereka berada.

Dimana lagi kalau bukan di kantin sekolah, tempat para murid-murid mengisi kekosongan perut sehabis mereka mengeluarkan energi untuk membuka satu persatu halaman.

Yang diisi dengan tulisan maupun angka-angka.

Melihat gelagat salah satu teman-nya yang aneh, teman yang lainnya langsung bertanya.

"Lo ga enak badan El?" Tanya Nadira yang begitu perhatian kepada Raquel.

Orang yang ditanya hanya menjawab dengan gelenggan pelan.

"Lo mau makan apa? Entar gue yang pesenin." Sambung Sherly yang menawarkan diri untuk memesan makanan.

"Tumben baik, ga kesambet lo." Celetuk Nadira dengan sinis.

"Hmm...keknya gue lagi kesambet jin baik yang cantik deh hari ini." Jawab Nadira dengan bangga sambil mengibas rambut-nya.

Sherly mengangguk seolah paham maksud perkataan Nadira. "Ohh jadi kemaren loo kesambet jin jahat yang buruk rupa gituu."

"Eh... ga gitu juga nyet." Nadira sambil mendorong kepala Sherly dengan tangan-nya.

"Aduhh...lo noyor gue, liat aja ogah gue nyontekin lo biologi." Ancam Sherly karena pelajaran biologi adalah pelajaran yang di kuasai-nya.

"Okee awas lo nyontek fisika gue." Jawab Nadira yang tak mau kalah.

Melihat perdebatan mereka Dania mengehela nafas lelah. "Ga dikelas, ga dikantin , ga di toilet kerjaan mereka bedua ribut mulu heran.."

"Ehh lo berdua.. jangan ada yang nyontek kimia gue kalo masih ga berenti ribut." Ucapan Dania sukses membuat mereka diam sekejap.

"Eh Daniaa."

"Dania sayang kimia itu rumit serumit hidup....nohh.." Tunjuk Nadira ke arah Sherly dengan bibir-nya.

"Jangan mulai lagi deh." Kata Dania memperingati Nadira.

"Emang dia duluan kan yang mancing ribut." Sahut Sherly yang membela diri.

Dania mencegah terjadi keributan dengan memegang tangan Sherly sambil mengeleng kepala, mengisyaratkan untuk berhenti.

"Ekhm...jadi lo mau makan apa El?" Tanya Sherly lagi yang tidak menghiraukan Nadira.

"Makasih tapi gue ga nafsu." Jawab Raquel dengan nada lemah.

"Makan dikit aja El, muka lo pucet banget." Tambah Dania berusaha membujuk Raquel.

"iyaa dikit doang kok, kalo lo ga abis bisa lo sumbangin ke mulut-nya Sherly." Celetuk Nadira sekali lagi.

AlunaLexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang