[ 38 ] Sad.

672 23 3
                                    

"Lo gak bisa kek gini terus..gue minta sama lo, lo harus bangkit lagi."

***

Mendengar semua cerita Reihan kemarin membuat Aluna menjadi lemah dan tidak bersemangat.

Alexa yang melihat saudara-nya menjadi lebih murung dan kurus merasa kasihan.

Dia sudah berusaha memberi nasehat kepada Aluna tapi tidak dia dengarkan.

Kretttt

Alexa memasuki kamar Aluna yang berada di sebelah-nya.

"Aluna...." Panggil Alexa tapi yang panggil tidak menyahut-nyahut.

"Ekhmm..lo gak bisa kek gini terus..gue minta sama lo, lo harus bangkit lagi." Alexa mencoba membantu saudara-nya yang di landa kesedihan.

"Alunaa..gue peduli sama lo...gue gak bisa liat lo kayak gini terus." Kata Alexa lagi, dan lagi-lagi juga tidak di respon.

Aluna masih terdiam untuk sesaaat.

"Lo harus bisa ngeikhlasin Kevin, gue...." Kata Alexa yang memancing Aluna untuk berbicara.

"Mudah lo ngomong gitu...lo gak ngerasain." Kata Aluna setelah lama dia terdiam.

"Okee gue bisa ngerti..kita saudara Na gue juga bisa ngerasain gimana terluka-nya lo gimana terpuruk-nya lo kehilangan orang yang lo sayangi." Kata Alexa memberi tahu, dia juga akan merasakan hal yang sama seperti Aluna jika kehilangan orang yang disayang.

"Lo harus bisa ikhlas bukan karena gue tapi karena Kevin...lo harus tau Kevin juga bakal sedih ngeliat lo kek gini terus." Tambah Alexa lagi.

"Yaudah lo makan gih..gue cuman mau bilang itu kok." Kata Alexa sambil menarok makanan di atas nakas.

Setelah itu Alexa keluar dari kamar Aluna.

Karena sudah berjam-jam berdiam diri dikamar Aluna berniat untuk turun ke lantai bawah.

Tapi belum sempat Aluna mencapai di lantai bawah Aluna mendengar teriakan Papa-nya.

"Alexa..." Panggil Arkan dengan intonasi yang bisa di bilang tidak biasa-biasa saja.

"Kemana anak itu?" Tanya Arkan dengan wajah sangar-nya.

"ALEXA...." Teriak Arkan lebih keras lagi.

Teriakan-nya mengema di seluruh rumah.

"Apaan lagi sih?" Kata Alexa sewot, dia berbicara dengan nada tinggi juga.

Plakkk

Mulut Aluna menganga tak percaya sejak kecil dia tidak pernah melihat kekerasan dan saat ini kekerasan terjadi tepat didepan mata-nya.

"Mas kamu kenapa langsung nampar Alexa dia salah apa." Kata Luna, dia juga tampak terkejut melihat kejadian barusan.

"Salah apa tanya sama anak kamu sendiri." Kata Arkan masih dengan emosi yang memuncak.

"Kamu buat salah apa nak." Kata Luna berbicara dengan lembut kepada Alexa.

"Jawab." Bentak Arkan emosi.

"Gue gak tau...gue ngapa-ngapain dari tadi." Kata Alexa sambil memegangi pipi-nya yang di tampar oleh Arkan.

"Tolong sayang kamu bilang yang jujur sama Mama kamu ngelakuin apa sampai Papa kamu marah." Kata Luna, dia bingung menagpa Arkan sampai semarah itu.

"Gue udah bilang tadi gue gak ngelakuin apa-apa." Teriak Alexa lama-lama dia bisa naik darah.

"Mas....." Panggil Luna menoleh ke arah Arkan.

AlunaLexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang