[ 18 ] Bully.

780 30 0
                                    

Terus lo semua bully gue, ketawain gue, maki gue sampe lo semua PUAS!!!!

***

Udara pagi ini sangat sejuk, membuat Aluna betah menghirupnya.

Saat ini Aluna berjalan santai di komplek perumahannya hari masih terlalu pagi untuk Aluna berangkat ke sekolah.

Setelah berjalan masih di sekitar komplek, Aluna keluar dari gang sempit yang mengubungkan langsung ke jalan raya.

Suara bising kendaraan bermotor, dan teriakan dari para supir angkot maupun mini bus yang mencari penumpang.

Banyak sekali orang-orang yang melakukan aktivitas di pagi hari ini.

"Bang...angkot." Teriak Aluna saat melihat angkot yang sesuai dengan arah tujuannya.

Setelah menghentikan angkot Aluna langsung menaikinya dan duduk dengan tenang tak lupa dia tersenyum ramah kepada penumpang lainnya.

Tiba-tiba angkot yang di naiki Aluna berhenti.

"Kenapa Bang?" Tanya salah satu penumpang sepertinya dia seorang pedagang makanan.

"Tidak tahu Teh, sebentar saya periksa." Jawab Abang angkot terlihat raut wajahnya bingung.

Setelah memeriksa supir angkot pun kembali dengan wajah kecewa.

"Gimana Bang?" Tanya penumpang yang lain.

"Punten ini teh bannya bocor." Kata supir angkot dengan logat sundanya raut wajah bersalah nampak terlihat jelas.

"Yah gimana dong Bang."

"Iya saya sudah telat ini."

"Saya juga."

Banyak sekali protes dari para penumpang, terlihat mereka terburu-buru untuk sampai tempat tujuan.

"Punten sekali lagi Akang, Teh cari angkot yang lain saja tidak papa tidak usah bayar." Kata supir angkot tidak enak hati.

"Yahh Bang mana ada angkot lewat ini."

"Iya ada-ada saja."

Aluna langsung turun dan menghentikan angkot yang sama melintasi jalan disana juga.

"Ibu-ibu, bapak-bapak itu angkotnya silakan naik." Kata Aluna memberitahu sambil menunjuk angkot yang telah dia hentikan.

Saat Aluna ingin menaiki angkot juga ternyata angkot sudah penuh tidak bisa memuat Aluna.

Aluna hanya menghela nafas lalu mengangguk menyuruh angkot itu untuk jalan.

"Aduh gimana Neng ke sekolahnya." Kata Abang angkot bingung.

"Gapapa Bang, saya bisa jalan kaki deket juga kok." Kata Aluna sambil tersenyum.

"Oiya Bang, nih...." Kata Aluna sambil menyerahkan uang 5 ribuan.

"Eh gak usah Neng kan tidak sampai tempat tujuan, lagian penumpang lain tidak bayar." Tolak Abang angkot.

"Gak papa Bang, ambil aja makasih Bang saya pamit." Jawab Aluna memaksa lalu berpamitan pergi.

"Harusnya saya yang terimakasih Neng." Kata Abang angkot itu tak lupa senyum.

Aluna harus berjalan untuk sampai ke sekolah, di tengah jalan ada sebuah mobil yang melaju sangat kencang.

Itu membuat Aluna terkejut tapi tak sampai di situ, saat mobil itu lewat di samping Aluna dia melintasi genangan air.

Dan genangan air itu menyiprat mengenai rok dan baju serta sepatunya, Aluna memekik tak terima.

AlunaLexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang