[ 44 ] Hak Asuh.

594 24 0
                                    

Bukan kehidupan seperti ini yang aku inginkan.

***

Terlihat sebuah keluarga tengah berkumpul untuk makan malam.

Jika disebut sebagai keluarga berarti tidak ada satu pun orang yang menghilang, tidak ada satu pun orang tidak ikut.

Benar untuk saat ini, ini benar-benar sebuah keluarga, keluarga yang lengkap karena semua anggota sudah berkumpul.

Bukan sebuah keluarga yang bahagia melainkan keluarga yang sempurna.

Axel juga ikut makan malam, ini momen terbaik dan yang ditunggu-tunggu oleh Alexa.

Diam-diam Alexa tersenyum bahagia dan dia berdoa semoga hal seperti ini akan terus terjadi.

"Ekmm.." Deheman Arkan membuat semua orang yang berada di meja makan menoleh kearah-nya.

Sambil menunggu apa yang akan dibicarakan oleh Arkan.

"Aluna akan tinggal bersama denganku." Kata Arkan setelah sekian lama meja makan dilanda kesunyian.

Terdiam.

Mereka semua baru mencerna maksud dari perkataan Arkan barusan.

"Mas aku mohon." Tiba-tiba tangis Luna pecah.

"Kita sudah membicarakan ini sebelumnya Lun." Kata Arkan mengingatkan Luna.

"Kamu bisa menceraikan aku tapi kamu tidak bisa mengambil Aluna dariku, aku ibunya mas." Kata Luna masih tidak setuju dengan keputusan Arkan.

CERAI

Satu kata yang mampu membuat hati Alexa hancur seketika.

Dia tidak bisa membayangkan kedua orang tua-nya akan benar-benar berpisah.

Pupus sudah harapan-nya untuk mempunyai keluarga yang bahagia.

Alexa mengetahui satu hal, jadi ini, ini alasan mereka semua berkumpul sekarang.

Kalau tadi Alexa tahu dia tidak akan mau berkumpul disini.

Dia akan menarik kembali kata-kata "bahagia" dia sama sekali tidak bahagia, perkataan Arkan taid malah membuat dada-nya sesak.

"Mas aku baru bertemu dengan Aluna dan sekarang dengan mudah-nya kamu ingin mengambil Aluna." Kata Luna lagi masih tak terima.

"Itu sudah adil Lun, kamu bisa mengurus Alexa dan Axel biar aku saja yang mengurus Aluna." Kata Arkan yang ingin memgurus Aluna saja.

"Ini tidak adil mas, kamu tid-----" Tolak Luna sambil mengelengkan kepala.

"Aku akan membiayai semua kebutuhan kalian jadi kalian tidak perlu khawatir." Kata Arkan dengan ini dia bisa adil pikirnya.

"Bukan itu mas bukan itu yang jadi permasalahan-nya, aku baru bertemu dengan Aluna setelah sekian lama sekarang kamu harus memisahkan aku dengan Aluna lagi mas." Kata Luna dia baru saja bertemu dengan anak yang baru dilahirkan-nya dan sekarang ingin berpisah lagi.

"Jaga ucapan kamu Lun, semua ini salah kamu, kamu yang membuat Aluna jauh dari kita." Arkan menaikkan intonasi nada bicara-nya

"Kamu terus menyalahkan aku mas kamu tidak ingat-----" Protes Luna tak terima dengan perkataan Arkan.

"Sudah cukup Lun keputusan aku sudah bulat, Aluna akan tinggal bersama denganku." Kata Arkan yang tak mau dibantah.

"Aku tidak akan pernah membiarkan Aluna pergi dariku." Kata Luna menolak dengan keras.

AlunaLexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang