[ 48 ] Hilang!

595 21 26
                                    

Lo udah ngerebut orang yang gue sayang, lo udah ngerebut orang yang gue suka dan sekarang lo mau ngerebut bokap gue juga.

***

Dirumah keluarga Brawijaya sedang kalang kabut karena tidak mendapat satu pun petunjuk dimana keberadaan Aluna.

Dari wajah-nya saja Arkan sudah siap untuk menerkam Alexa.

"Ini salah kamu Lun, aku sudah mencegah Aluna untuk pergi tapi kamu malah mengizinkan-nya." Kata Arkan yang sudah mondar-mandir dari tadi.

"Aku tidak bisa mencegah Aluna bertemu mereka, bagaimana pun mereka tetap keluarga bagi Aluna." Luna menjawab perkataan Arkan.

Arkan terdiam benar juga apa yang dikatakan oleh Luna, harusnya dia berterimakasih kepada mereka.

Setelah lama terdiam Arkan malah  menyalahkan orang lain. "Ini semua karena anak itu, sejak dia bertemu dan dekat dengan Aluna, pasti Aluna selalu mendapat masalah."

"Berenti mas...saat seperti ini kamu masih menyalahkan Alexa." Kata Luna dia heran Arkan selalu saja menyalahkan Alexa.

"Lantas aku harus menyalahkan siapa? Kamu?" Kata Arkan dengan nada kesal.

Arkan mengingatkan kepada Aluna kejadian beberapa hari lalu. "Jangan lupakan kejadian waktu itu, dimana untuk pertama kalinya Aluna berani menentangku----"

"Tuan.." Datanglah orang suruhan Arkan yang bernama Dimas.

"Bagaimana?" Tanya Arkan menoleh kearah Dimas.

Dimas menatap Arkan sambil mengeleng Arkan sudah tau jawaban-nya.

Sekarang Arkan beralih kepada orang disebelahnya. "Kau Dito."

Dito dan Dimas yang menjadi tangan kanan kepercayaan Arkan.

Arkan mempunyai dua tangan kanan kadang dia mengandalkan Dito kadang dia mengandalkan Dimas

Sambil menundukkan kepala Dito pun berkata. "Saya akan berusaha-----"

Jawaban Dito tidak bisa membuat Arkan tenang. "Berusaha apa?? Sudah jika kalian tidak becus mencari Aluna----"

"Panggil seluruh polisi dikota ini." Lanjut Arkan yang membuat kedua orang kepercayaan-nya ini menoleh secara bersamaan.

"Jangan....." Teriak sesorang  yang baru memasuki rumah.

Arkan beserta orang yang berada didalam rumah menoleh kepada orang itu.

"Jangan ada yang lapor polisi." Lanjut-nya lagi.

Ini orang yang ditunggu-tungu kedatangan-nya oleh Arkan, dia juga  tidak menjawab panggilan-nya.

"Gue janji bakal bawa Aluna tapi gue minta jangan ada yang lapor polisi." Kata Alexa saat berada dihadapan Arkan.

"Jangan katamu tadi, otak kamu tidak digunakan hah? Atau jangan-jangan kamu ingin Aluna tidak ditemukan iya?" Tuduh Arkan tak lupa menunjukk-nya dan meninggikan nada bicara-nya.

"Lo salah, gue bakal jadi orang pertama yang nemuin Aluna." Jawab Alexa dengan percaya diri.

"Baik saya pegang kata-kata kamu." Kata Arkan melirik Alexa dengan sinis.

"Dan selama itu tolong jangan ada yang lapor polisi ini menyangkut nyawa Aluna." Kata Alexa yang kemudian pergi meninggalkan rumah-nya.

Gue harus dateng sendiri ini demi kebaikan Aluna dan gue yang bakal nyelamatin Aluna gimana pun caranya batin Alexa dengan tekad yang bulat.

AlunaLexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang