Setelah sekian lama aku gak update crita ini, apa kabar semua?
Kalian ad bertanya tntang knp aku ttep update meski pembacanya
sedikit?Aku mncintai smua karya2 ku, aku tdk bsa mmbiarkan crita ini bgitu saja. Aku jga ingin ada kata akhir dlm karya aku. Jdi ak tdk memaksa klian utk ngevote crita ini krn mngkin saja alur nya msih brantakan jdinya klian tdk rela utk menekan tombol vote.
But its okay, ya namanya jga usaha.
Aku jga msih pemula yg sdikit skali ilmunya. Ak ttep ingin ksih yg trbaik utk pmbca yg udh smpe
chap ini. Skali lgi trima ksih
yg udh mmpir💜+++
Haeri merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya. Seluruh ruangan gelap dan hanya menyisakan sedikit cahaya matahari yang masuk dari celah fentilasi ruangan ini. Ia tidak tau apa-apa keadaan seperti apa yang sedang ia hadapi sekarang, semuanya sunyi dan pengap di sini.
Pergerakannya terbatas karena ikatan pada tubuhnya, bibirnya terasa kering dan juga perutnya meronta meminta untuk di isi. Haeri menundukkan kepalanya ke arah paha, ia mengigit bibir bawahnya tatkala mengingat Taehyung. Ia berharap pria itu bisa menolongnya.
Suara deritan pintu tidak membuat Haeri lepas dari pandangan kosong nya, jenjang itu mendekat ke arahnya dan berakhir dengan berjongkok untuk menyesuaikan tingginya dengan sang gadis. "Maafkan aku hm menculikmu di hari kelulusan. "
Giginya bergemeletuk hebat saat pandangan nya berhadapan dengan manik bulat seorang pria. "Lepaskan aku bajingan! " Teriak Haeri dengan mata memerah dan bibir yang mendesis marah.
"Mulutmu sayang seharusnya digunakan untuk menciumku saja." Pria itu terkekeh dan mengelap bibir Haeri yang kering dengan jempolnya.
"Kau bajingan Jeon Jungkook!" Haeri tidak menyangka jika Jungkook sampai melakukan hal seperti ini. Dia tidak percaya jika pria itu memiliki obsesi kepadanya yang sangat membuat nya muak.
"Sayang aku akan mengunci bibirmu jika kau mengatakan hal seperti itu."
"Mana Taehyung?! Mana suami ku! "
Kepala Haeri terlempar ke samping dengan pipi yang merah padam akibat tamparan keras dari Jungkook. "Tidak akan pernah sayang, Taehyung bukan suami mu dan kita akan hidup bahagia bersama. "
Seperti orang pesakitan Jungkook mengelus pelan bekas tamparan nya tadi yang membekas di pipi putih sang gadis.
"Jungkook sadarlah! Kita___" Haeri tidak bisa melanjutkan kalimatnya lagi, hatinya perih dan sakit. Jungkook di depannya sekarang bukan seorang pria yang lembut seperti dulu, pria itu sudah berubah menjadi iblis tak terkendali. Ia menundukkan kepala nya ke bawah sembari menahan tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Him [END]
Fanfiction[COMPLETED] Kejadian yang terjadi 15 tahun lalu membuat Taehyung dan haeri saling terikat dengan janji suci. Pada awalnya memang tidak ada ketertarikan di antaranya, siapa tau jalan hidup tidak begitu selama nya buruk. Tapi semua tidak sesederha...