[14]

1.6K 161 4
                                    


Aku bingung buat nulis author note, vote dan coment yaaa.
Ni, ak up lgiii.

+++

"Yoeboseyo. " Sapa Haeri melalui ponselnya, dia mengigit bibir bawahnya khawatir. Sejak kemarin Jungkook sama sekali belum menghubunginya.

"Nee." Sahut Jungkook dengan suara serak di seberang. Malam ketika Taehyung memergokinya, Jungkook menjadi babak belur. Tidak menyangka bahwa Taehyung akan sebengis itu saat meninjunya, Jungkook sadar jika ia salah dan karena itu ia hanya membiarkan Taehyung memukulnya.

"Kau sakit? " Tanya Haeri segera dengan nada khawatir.

Jungkook terbatuk lemah dan berujar pelan. "Aku merindukanmu. "

Haeri menghembuskan nafasnya, ketika sakit pun Jungkook tetaplah Jungkook yang manja. "Tunggu di sana, aku akan ke apartemen mu." Haeri langsung mematikan saluran panggilan dan segera melaju menuju apartemen Jungkook menggunakan taxi. Tidak biasanya Jungkook sakit seperti ini, pria itu memiliki tubuh yang sehat dan bugar karena gemar berolahraga tapi mendengar nya sakit membuat Haeri khawatir.

Tidak lama gadis itu sampai dan segera melanggang masuk ke dalam apartemen Jungkook, pria itu memberikan akses bebas kepadanya. Haeri membuka pintu kamar Jungkook dan mendapati pria itu tengah meringkuk di dalam selimut. Haeri langsung menghampiri dan menempelkan tangannya di dahi Jungkook untuk mengecek suhu tubuhnya lalu mengelus rambut pria itu pelan membuat mata bulatnya menggerjap lucu.

"Haeri-ah, maafkan aku. " Rengek Jungkook lesu dengan bibir pucatnya yang tersingkap ketika mendapati sosok Haeri yang menatap nya khawatir.

Haeri mendapati beberapa luka sobek di daerah mata dan bibir Jungkook.
"Apa yang terjadi?" Tangan Haeri menyentuh luka-luka itu pelan membuat Jungkook meringis tertahan.

Jungkook tidak menjawab dan mengenggam tangan Haeri erat. "Jangan tinggalkan aku, hajima!" Mata Jungkook sudah berair, sejujurnya ia takut jika kesalahan nya terbongkar dan malah nanti Haeri meninggalkan nya. Jungkook tau ia salah karena berselingkuh di belakang Haeri tapi jika dirinya tidak bekerja di Jeju selama hampir dua tahun dan selalu bersama Haeri ia jamin tidak akan melirik gadis lain. Jungkook merasa kosong selama di Jeju.

Haeri menyemburkan nafasnya pelan dan mengangguk kecil. Sejujurnya Haeri tidak sanggup jika mengiyakan permohonan Jungkook barusan tapi ia tidak tau harus bagaimana. Jika mengatakan 'iya' berarti sama saja seperti sedang berselingkuh walau kenyataan itu tidak sepenuhnya benar."Aku akan mengambilkan kain kompres, tunggu sebentar." Haeri bangkit dan segera keluar dari kamar Jungkook, membasahkan kain dan membuatkan bubur untuk Jungkook.
Setelahnya Haeri kembali dan langsung mendudukkan bokongnya di pinggir ranjang.

"Bantu aku bangun." Pinta Jungkook sambil merentangkan tangannya dengan manja. Haeri membuang nafasnya pelan dan membantu Jungkook untuk duduk.

"Kenapa bisa begini eoh?" Dengan pelan Haeri meletakkan kain basah di atas kening Jungkook dan membersihkan sisa darah kering dari bekas luka di wajah Jungkook.

Jungkook meringis pelan saat Haeri mulai membersihkan lukanya, walau Haeri sudah melakukan dengan hati-hati tetap saja perih. "Tae -hyung yang memukulku. " Ucapnya lantas membuat Haeri langsung menghentikan aktifitas nya dan memandang Jungkook.

"Tae -hyung?" Tanya Haeri sekali lagi untuk menyakinkan.

Jungkook mengganguk dan langsung mencuri satu kecupan di bibir Haeri, tersenyum gemas. "Kim Taehyung, dia kakak kandungku."

Married Him [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang