[3]

2.2K 185 1
                                    

Udara dingin malam semakin menusuk kulit dengan hujan yang sudah seharian ini mengguyur kota Seoul tak henti. Taehyung memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaannya di apartemen miliknya, tidak mau berlama-lama di kantor hanya karena hujan yang membuatnya sedikit resah dengan ingatan nya di masa lalu. Taehyung memutuskan untuk melupakan semua kenangan menyedihkan itu, ia berusaha keluar dari sana dan tak ingin terperangkap dengan cerita itu lebih lama lagi. Dengan cara meninggalkan kantor ketika hujan di malam hari itu yang terbaik baginya.

Taehyung menutup laptopnya sejenak untuk merenggang kan otot-otot yang terasa kaku yang sudah sejak satu jam lalu di paksa untuk menatap layar tanpa henti. Dia menyenderkan kepalanya di senderan kursi kerja yang dia khususkan. Pandangannya menatap ke arah jendela tanpa tirai membuat suasana luar tampak jelas dari dalam. Taehyung menghembuskan nafasnya kasar. Selalu saja begini, ia masih tidak bisa membuang kisah itu begitu saja, pasti setiap yang berkaitan dengan hujan dan malam membuatnya kembali mengingat kejadian itu.

Satu notifikasi merayap ke dalam ponsel menarik fokusnya, satu pesan yang membuat dirinya kembali ingin memecahkan kepalanya sendiri. Luka nya yang lalu belum lagi bisa ia sembuhkan dengan total dan sekarang dengan tiba-tiba sang ayah menjodohkan nya dengan seorang wanita yang bahkan ia tidak kenal sama sekali. Apa yang sedang semesta rencanakan untuknya kali ini?

Taehyung malas membuka pesan dari ayahnya karena hanya menambah beban di kepala, ia beranjak dari kursi kerjanya menuju dapur untuk menegak segelas air putih dan sisanya ia bawa ke ruang TV. Taehyung bukan tipe orang yang suka melampiaskan masalahnya dengan alkohol ataupun rokok, dia benci itu.

Setelah berhasil membangun perusahaan milik nya sendiri ia memilih untuk tinggal di apartemen mewah miliknya. Hanya ada dia seorang di sini, tidak ingin di ganggu dengan keributan luar tapi tak jarang para sahabatnya sering berkumpul bersama. Taehyung tidak suka bergaul dengan orang luar dan hanya memilih untuk bersama para sahabat nya membicarakan rancangan bisnis mereka masing-masing sampai saling membuka diri.

Suara pintu apartemennya berbunyi, hanya para sahabatnya yang mengetahui password apartemen milik nya. Ia bahkan tidak pernah melarang sahabatnya untuk berkunjung atau sekedar duduk-duduk di sini. Ia memberikan privasinya kepada para sahabatnya yang sudah ia anggap seperti keluarga.

Jimin masuk dan langsung mendudukkan bokong di atas sofa berhadapan dengan Taehyung. Wajahnya tampak murung dan kacau. Taehyung mengakui baru kali ini ia melihat Jimin sekacau ini.

"Aku merasa sangat bersalah. " Ucapnya parau dengan kepala yang tertunduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangan, ia mengacak rambutnya kasar. "Hana, aku telah meniduri nya. "

Taehyung menaikkan sebelah kakinya dan di letakkan di atas kaki sebelah nya lagi. "Bukannya kau memang menaruh perasaan kepada sekretaris mu itu?"

"Aku memang mencintai nya tapi aku sama sekali tidak berniat menghancurkannya, aku ingin menjaganya tapi.... Aku telah merusaknya Taehyung. " Ucapan Jimin terdengar sangat frustrasi.

Taehyung membuang nafas nya pelan, melihat sahabatnya kacau begini ia tidak tau harus melakukan apa. Dirinya juga sekarang tengah dilanda kebingungan tentang bagaimana masalah perjodohan nya. Dan bagaimana dia bisa menenangkan Jimin? Kedua nya terdiam dengan masalah yang meliputi kepala mereka, tidak ada suara di antara mereka. Mencoba mempasrahkan semuanya.

***

Haeri menatap pintu kamarnya samar tepat setelah ibunya berpesan agar ia tidak keluar malam ini karena hujan yang masih setia menemani bumi bagian selatan kota nya. Membuat dia kembali bergelung di dalam selimut tebalnya dengan ponsel yang setia menemani dirinya. Soora yang menerima ajakan Haeri pun kesal tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal mereka sudah memiliki rencana sendiri untuk bersenang-senang malam ini di mall.

Married Him [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang