Suara tapak sepatu mengudara di ubin bandara Incheon Seoul. Jadwal kepulangan Jungkook tepat di saat musim di kota nya berganti menjadi musim semi pertengahan tahun. Daun banyak berguguran menjadikan jalanan terhalang. Cuaca yang mendukung menjadikan awan tampak lebih biru, seperti cerah nya hati pria yang kini sedang menunggu taksi dengan sabar untuk membawa dirinya menemui sang gadis yang berhasil membawa sebagian hatinya. Jungkook mencintai seorang gadis yang terpaut umur dengannya empat tahun. Bukan tanpa alasan, perasaannya tumbuh bermekaran indah bak bunga di taman yang selalu di taburi dengan pupuk dan cahaya yang cukup."Taksi." Jungkook berhasil memberhentikan sebuah taksi di depannya. Tak lama ia langsung masuk dan taksi kembali berjalan mulus di atas jalanan kota kelahirannya. "SMA Hanyoung." Ucap Jungkook dan langsung mendapat anggukan dari supir.
Jeon Jungkook seorang pria yang tengah di mabuk asmara tengah menunggu dengan sabar untuk bertemu dengan gadisnya. Sudah hampir satu tahun dirinya tak pernah bersinggungan dengan kota kelahiran dan segala isinya. Semua tentu menjadi kerinduan tersendiri bagi pria itu.
'Terimakasih." Setelah Jungkook memberikan beberapa lembar uang kepada supir ia langsung melangkahkan kakinya keluar. Tak banyak berubah dari gedung sekolah di depannya sejak terakhir ia menjemput gadis kecilnya.
Di sekitaran depan pagar sekolah dedaunan banyak yang berguguran memberi kesan pendukung pertemuan yang hebat. Jungkook sengaja memberi tahu Haeri tentang kepulangan nya sore nanti. Ia ingin memberi sedikit kejutan untuk gadis kecilnya. Terdengar berlebihan? Jungkook tidak peduli.
Manik kembarnya menangkap atensi seorang gadis dengan tubuh mungil tengah berjalan santai dengan kucirannya yang ikut menari riang. Jungkook masih menetapkan tungkainya di sana sambil maniknya terus menatap atensi Haeri yang tengah berjalan sendirian ke arah pagar. Gadis kecilnya masih sama.
Seperti waktu yang di berhentikan saat itu, manik Haeri menangkap atensi seorang pria dengan setelan kaos kebesaran miliknya dan celana jeans yang pas untuk ukuran kaki atletis nya. Tungkai Haeri seperti tertarik di pusat bumi dan hatinya di paksa untuk berjalan ke arah seorang pria yang kini tengah tersenyum ke arahnya. Tak terasa penglihatan nya buram tertutup embun yang Haeri pun tidak tau kapan itu hadir di pelupuk matanya. Sebuah kerinduan yang teramat kini terjawab dan dengan sebuah harapan yang akan menjadi sebuah kesia siaan.
Haeri perlahan melangkahkan tungkainya menuju ke arah seorang pria yang kini sudah merentangkan tangannya lebar. Haeri tak ingin dusta kali ini, ia sangat mencintai sosok itu. Tapi semua kemungkinan tak akan pernah Haeri dapatkan.
Haeri langsung memeluk tubuh tegap Jungkook erat, kepalanya sudah ia tenggelamkan sepenuhnya ke dada bidang Jungkook. Seiring detak jantung nya bercampur dengan udara yang semakin menghangat. Cairan bening itu mengalir begitu saja.
"Kenapa tidak memberi tahu ku kalau di percepat huh?" Haeri masih mendekap Jungkook erat, ia tidak peduli jika banyak temannya yang kini sedang menatapnya.Jungkook mengelus pelan pucuk kepala Haeri. "Sengaja." Terdengar kekehan kecil dari birai Jungkook dan membalas pelukan Haeri dengan tidak kalah erat.
Gadis itu melepaskan pelukannya dan memberikan sebuah pukulan singkat ke dada Jungkook. Melihat senyum itu kembali di sini, di tempat pertama ia menaruh perasaan kepada kakak kelasnya.
***
Jungkook membawa Haeri ke kediamannya, disana kedua orang tua Jungkook juga menunggu kepulangan sang putra dari bisnis mereka di Jeju.
"Aku sudah sangat jarang berkunjung ke sini semenjak kau pergi." Titah Haeri yang kini sudah melepaskan genggamannya dari Jungkook.
"Pasti eomma merindukanmu." Jungkook mempertemukan pandangan mereka, jujur pria itu sangat merindukan sosok ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Him [END]
Fanfiction[COMPLETED] Kejadian yang terjadi 15 tahun lalu membuat Taehyung dan haeri saling terikat dengan janji suci. Pada awalnya memang tidak ada ketertarikan di antaranya, siapa tau jalan hidup tidak begitu selama nya buruk. Tapi semua tidak sesederha...